Setelah seluruh santri Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza menyelesaikan masa liburan, mereka kembali untuk melanjutkan pembelajaran. Para santri tiba di pondok pesantren pada hari Ahad (7/7/2024). Kemudian pada hari Senin (8/7/2024), mereka disambut di Aula At-Tasabuq dengan kegiatan Welcoming Speech yang dipimpin oleh Mudir al-Ma’had Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza, K.H. Zahid Purna Wibawa S.T. Beliau membacakan al-Qur’an Surat al-Mujadalah ayat ke-11 ketika mulai menyampaikan ucapan selamat datang dan tausiyah kepada para santri.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, “Berdirilah,” (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
(Al-Mujādalah [58]:11)
Kiai Zahid menyambut kembalinya para santri dengan mengajak mereka untuk memperkuat keimanan mereka. Keimanan karena kesadaran, bukan semata keturunan. Keimanan karena keyakinan bahwa Allah Swt. adalah Tuhan yang menciptakan seluruh langit dan bumi (khaliq al-samawati wa al-ardh).
“Pertama kali datang kembali ke pondok pesantren ini, mantapkan kembali keimanan,” ucap beliau.
Kiai Zahid menasihati bahwa seorang penuntut ilmu jika ingin mendapatkan rida dan surga-Nya Allah, maka berlomba-lombalah duduk di depan dalam rangka fastabiqu al-khairat. “Kalau thalib al-‘ilm ingin mendapatkan rida Allah dan surganya Allah Swt. maka berlomba-lombalah di depan dalam fastabiqu al-khairat,” ujarnya.
Kiai Zahid mengingatkan agar berlapang-lapang untuk dapat membuka hati dan pikiran agar pikiran luas, sehingga ilmu mudah masuk. “Pintu dibuka. Kalau pintu masih tertutup, ilmu sulit masuk, walaupun rumah (pikiran dan akal kita) kosong, tapi kalau pintunya tertutup, maka sulit ilmu untuk masuk,” jelas Kiai Zahid.
Kiai Zahid pun menyampaikan sebuah mahfuzhat:
إنّ الشباب والفراغ والجدّة # مفسدة للمرء أيّ مفسدة
“Sesungguhnya masa muda, waktu luang (kekosongan) dan kekayaan adalah sumber kerusakan (kehancuran) bagi seseorang”.
Kiai Zahid menjelaskan bahwa masa muda, waktu luang (kekosongan), dan kekayaan berpotensi membawa kerusakan bila tidak dimanfaatkan dengan sebaik-sebaiknya. Beliau mencontohkan generasi Z yang diistilahkan dengan strawberry generation yang rapuh dan mudah rusak. Dalam pandangannya, para santri tidak boleh termasuk generasi Z yang rapuh atau strawberry generation.
Terkait dengan kekayaan, Kiai Zahid menegaskan bahwa hal itu tidak boleh membuat seseorang menjadi malas atau lemah. Sebaliknya, kekayaan harus disyukuri dan dimanfaatkan untuk kegiatan yang positif. Begitu pula dengan waktu luang, harus diisi dengan kegiatan yang bermanfaat.
“Saya yakin kalian akan menjadi pemimpin-pemimpin masa depan. Kenapa saya yakin, karena siapa lagi yang bisa kuat dan tahan banting kalau bukan generasi yang ada di pondok pesantren,” tegas Kiai Zahid.
Kiai Zahid menyerukan kepada suluruh yang hadir agar mulai Tahun Ajaran 2024-2025 memantapkan kembali niat (tajdid an-niyyat). “Tajdid an-niyat harus selalu dilakukan dengan cara mengingat kepada Allah,” ujarnya.
Kegiatan yang turut dihadiri oleh Ustaz Dr. Aan Rukmana (Majelis Khidmat), Wakil Mudir al-Ma’had, guru dan tenaga pendidik itu berlangsung dengan khidmat dan penuh makna. Banyak pelajaran yang dapat diresapi untuk memantapkan niat dan membangkitkan semangat dalam menuntut ilmu maupun seluruh kegiatan di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza.