PPKA 2024 Tampilkan Pesona Kehidupan Pesantren

Pekan Perkenalan Khutbatul ‘Arsy (PPKA) yang diadakan pada Rabu, 24 Juli 2024, menghadirkan beragam kegiatan edukatif yang mengesankan. Acara ini tidak hanya menyajikan kemeriahan, tetapi juga memperlihatkan potensi besar santri dalam bidang seni, budaya, dan olahraga. Dengan berbagai kreativitas yang ditampilkan, PPKA menjadi bukti nyata bahwa kehidupan di pesantren kaya akan aktivitas yang menginspirasi dan membentuk kepribadian santri.

Ustaz Fariz Fauzi Arief, S.I.P., M.I.Pol., Kepala Bagian SDM Pondok Pesantren Daat el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza, menyatakan bahwa kegiatan PPKA adalah untuk memperkenalkan berbagai kegiatan di pesantren, termasuk ekstrakurikuler, kesenian, dan ilmu-ilmu yang dipelajari. Ia menekankan bahwa semua ini berlandaskan pada Panca Jiwa dan Moto Pondok.

“Kegiatan PPKA ini merupakan salah satu syi’ar kita untuk memperkenalkan apa saja kegiatan-kegiatan di pesantren, seperti ekstrakurikuler, kesenian, dan ilmu-ilmu yang kita pelajari di sini. Itu semua tidak lepas dari Panca Jiwa dan Moto Pondok,” ujar Ustaz Fariz.

Kegiatan PPKA memberikan kesempatan bagi para santri untuk menunjukkan kemampuan mereka di berbagai bidang. Beragam penampilan, seperti tari tradisional, musik, budaya, dan olahraga, menjadi bukti bahwa santri mampu mengembangkan minat dan bakat mereka. Semua ini berperan penting dalam membentuk karakter dan kepribadian mereka. Kelak hal ini akan menjadi bekal para santri di masa depan untuk berperan di masyarakat.

“Dulu santri mau jadi apa? Sekarang santri bisa menjadi apa saja. Santri ada yang menjadi politikus, penulis, pengusaha, dan sebagainya. Sekarang ini santri tidak lagi terbatas menjadi pendakwah (dalam arti sempit). Karena santri bisa berdakwah di jalannya masing-masing, sesuai dengan peran masing-masing,” kata Ustaz Fariz.

Acara PPKA yang menampilkan beragam kreativitas dalam seni, budaya, dan olahraga juga menjadi sarana penting untuk menunjukkan bagaimana santri dapat mengintegrasikan nilai-nilai keislaman, khususnya nilai-nilai ahl al-‘izzah, dalam berbagai bidang kehidupan. Melalui pertunjukan seni yang bermakna, penampilan budaya yang kaya, dan kompetisi olahraga yang penuh semangat, santri belajar mengamalkan nilai-nilai ahl al-‘izzah dalam setiap aktivitas. Nilai-nilai ini tercermin dalam sikap sabar, disiplin, tanggung jawab, dan kerja sama tim, sekaligus membentuk karakter santri yang berakhlak mulia. Acara ini juga menegaskan bahwa Islam dapat diimplementasikan dalam segala aspek kehidupan, menciptakan individu yang berprestasi sekaligus menjunjung tinggi moralitas dan etika.

Hal ini ditegaskan oleh Ustaz Faris, bahwa santri juga dapat berdakwah di berbagai bidang kehidupan, termasuk politik, dengan mengedepankan nilai-nilai Islam seperti kejujuran, amanah, dan tanggung jawab. Selain itu, di bidang bisnis, mereka mengikuti teladan Nabi Muhammad saw. dalam berbisnis yang beretika. Pesan ini menegaskan bahwa santri tidak hanya mendalami ilmu agama, tetapi juga menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari di berbagai bidang kehidupan.

“Misalkan contoh, berdakwah di bidang politik, dengan mensyiarkan nilai-nilai Islam seperti kejujuran, amanah, dan tanggung jawab. Dalam bidang bisnis, bagaimana caranya berbisnis seperti yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. Itulah santri,” pungkasnya..