Amanat PPKA 2024: “Jadilah Kalian <em>Ahl al-‘Izzah</em>“

Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza menggelar kegiatan Apel Pekan Perkenalan Khutbatul ‘Arsy (PPKA) pada Rabu, 24 Juli 2024. Acara yang bertema “Mencetak Generasi Ahl al-‘Izzah yang Berwawasan Global” ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan tahunan yang bertujuan untuk memperkenalkan lingkungan pesantren kepada seluruh santri baru serta mempererat silaturahmi antar-warga pesantren. Pada PPKA kali ini hadir seluruh keluarga besar Pondok Pesantren Daar el-Qolam dan La Tansa. Turut hadir K.H. Adrian Mafatihullah Kariem, M.A., Pengasuh Pondok Pesantren Daar el-Qolam dan Pimpinan Pondok Pesantren La Tansa 1.

Apel berlangsung di Lapangan Gedung Al-Qohiroh 4 dipimpin oleh Mudir al-Ma’had Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza K.H. Zahid Purna Wibawa, S.T. Dalam kesempatan tersebut, Mudir al-Ma’had menyampaikan amanat tentang generasi Ahl al-‘Izzah, yang memiliki ciri Ahl al-Ziyadah yang isinya adalah akhlaq al-karimah, yaitu Mutakhalliq, Muta’allim, dan Mutamaddin. Generasi Ahl al-‘Izza akan mencetak peradaban baru yang berdasarkan pada fondasi akhlak dan ilmu pengetahuan.

“Dia akan mencetak peradaban baru kalau dia berakhlak, peradaban yang diharapkan, peradaban yang diinginkan, kalau dia berakhlak dan kemudian berilmu. Semoga kita semua, terkhusus anak-anakku yang saya cintai, menjadi apa yang disebut oleh Allah dalam al-Qur’an ulul albab,” ungkap beliau.

Mudir al-Ma’had kemudian menjelaskan ciri-ciri ulul albab. Pertama, mereka belajar dengan sungguh-sungguh. Kedua, mereka bersikap kritis dalam mempelajari dan memahami ilmu, sehingga mampu memilah dan memilih yang terbaik. Ketiga, mereka berbagi ilmu pengetahuan dengan orang lain. Keempat, tujuan utama mereka adalah beribadah kepada Allah Swt.

Mudir al-Ma’had pun melanjutkan tentang ciri generasi Ahl al-‘Izzah. Pertama, yaitu Ahl al-Ziyadah, yang memiliki jiwa istimewa: Mutakhalliq, Muta’allim, dan Mutamaddin. Kedua, Ahl al-Qiyadah, menjadi Mundzir wa Qa’id al-Qaum. Ketiga, Ahl al-Riyadah, menjadi Muslih al-Qaum.

“Karena itu anak-anakku yang saya cintai, jadilah kalian Ahl al-‘Izzah, yang menjiwai Ahl al-Ziyadah, Ahl al-Qiyadah, dan Ahl al-Riyadah, tetapi jangan lupa kalian adalah masyarakat dunia. Kalian bukan hanya masyarakat Indonesia, jadilah kalian dari bagian masyarakat dunia, yang berkiprah di dunia, bukan hanya di negeri kita sendiri. Jangan berpikiran sempit,” tegas beliau.

Mudir al-Ma’had pun mengingatkan agar para santri jangan menjadi generasi strawberry yang lemah mental dan sangat bergantung pada teknologi. Tapi jadilah santri yang berperan memanfaatkan dan menciptakan teknologi. Menjadi pencipta (creator) bukan pengikut (follower).

“Anak-anakku yang saya cintai, jangan menjadi strawberry generation, tetapi jadilah kalian Ahl al-‘Izzah, punya semangat juang yang tinggi, punya nilai akhlaq al-karimah yang dijaga, karena itulah pembeda kalian dengan yang lain,” pungkasnya.

Setelah apel, Mudir al-Ma’had bersama tamu undangan dan dewan guru melakukan inspeksi barisan untuk mengevaluasi kesiapan dan kedisiplinan para santri. Inspeksi ini merupakan bagian penting dari tradisi pesantren, yang menekankan pada aspek kedisiplinan dan keteraturan.

Acara dilanjutkan dengan penampilan kolaborasi ekstrakurikuler. Penampilan ini menunjukkan berbagai bakat dan kemampuan santri dalam seni dan keterampilan yang dikembangkan selama masa pendidikan di pesantren. Penampilan kolaborasi ekstrakurikuler ini tidak hanya menjadi pertunjukan, tetapi juga sarana untuk merepresentasikan hasil dari proses pendidikan dan pembinaan di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza.

Kegiatan Apel PPKA kemudian ditutup dengan Lomba Ketangkasan Baris-Berbaris (LKBB) antar-konsulat. Lomba ini menekankan pentingnya kerja sama, kedisiplinan, dan semangat kompetitif yang sehat di antara para santri.