Sebanyak dua puluh siswa SMA Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti program pertukaran pelajar ke Amerika Serikat. Mereka dipilih melalui seleksi ketat berdasarkan rekomendasi dari guru bahasa Inggris di setiap kelas.
“Diikuti oleh dua puluh anak yang memang terpilih, hasil rekomendasi guru bahasa Inggris perkelas. Ekspektasi kami anak-anak ini sudah selesai dengan bahasa Inggris. Untuk basic English-nya it’s ok. Jadi, tidak perlu khawatir dengan bahasa Inggrisnya,” ujar Ustaz Mohammad Iqbal Akbari dari University Center.
Program ini adalah Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study Program, sebuah program beasiswa yang memungkinkan siswa sekolah menengah dari berbagai negara untuk belajar di Amerika Serikat selama satu tahun ajaran. Program ini didirikan oleh Kongres AS setelah peristiwa 11 September 2001 dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan pengertian antara AS dan negara-negara dengan populasi Muslim yang signifikan.
Peserta terpilih akan tinggal dengan keluarga angkat Amerika, bersekolah di sekolah menengah di sana, dan mengikuti berbagai kegiatan yang mendukung pengembangan keterampilan kepemimpinan serta pemahaman antarbudaya.
“Penyelenggaranya adalah Departemen Luar Negeri Amerika yang bekerja sama dengan Bina Antarbudaya di Indonesia, yang mengurusi semua administrasi dan seleksi untuk pertukaran pelajar,” jelas Ustaz Iqbal.
“Program pertukaran pelajar ini diikuti oleh siswa kelas 1 dan 2 SMA selama sebelas bulan,” tambahnya.
Saat ini, para siswa sedang mempersiapkan berbagai hal seperti pengunggahan dokumen, nilai rapor, persetujuan orang tua, penulisan motivation letter dan esai, serta mengikuti tes kepribadian. Mereka dijadwalkan berangkat pada Agustus 2025, dengan proses seleksi yang dimulai tahun ini (2024).
Menurut Ustaz Iqbal, tahapan seleksi terdiri dari tiga tahap utama: seleksi berkas, wawancara, dan Forum Discussion Group (FGD).
“Tahun lalu ada 7000 pendaftar se-Indonesia, yang diambil hanya 60 peserta. Seleksinya sangat ketat. Mereka mendapat full beasiswa dari pemerintah Amerika,” ungkap Ustaz Iqbal.
“Semoga ini menjadi pembelajaran bagi para santri untuk mengetahui program pertukaran pelajar ke luar negeri, persiapan-persiapan yang diperlukan, tahapan-tahapannya, serta kemampuan-kemampuan yang harus dikuasai,” pungkasnya.