Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024 — Tim Sekretariat Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza mengadakan kunjungan ke Museum HB Jassin yang terletak di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Kunjungan ini kemudian dilanjutkan ke Galeri Nasional Indonesia di Jakarta Pusat.
“Kunjungan kami, Tim Sekretariat, ke Museum HB Jassin dan Galeri Nasional adalah dalam rangka untuk mengetahui dan belajar bagaimana tata kelola museum yang baik itu seperti apa,” ujar Ustaz Mislakhudin, S.Pd. dari Tim Sekretariat.
Museum HB Jassin, yang dikenal sebagai Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, merupakan tempat penyimpanan dan pelestarian naskah-naskah, buku, dan dokumen penting yang berkaitan dengan sejarah serta perkembangan sastra Indonesia. Koleksi di museum ini mencakup karya-karya sastra dari berbagai penulis terkenal, kritik sastra, serta tulisan-tulisan HB Jassin sendiri, yang memberikan wawasan mendalam bagi para pengunjung tentang kekayaan literasi Indonesia.
Dalam kunjungan ini, Tim Sekretariat Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza berkesempatan untuk menggali informasi dan belajar langsung dari koleksi yang ada. Hal ini diharapkan dapat memperkaya pemahaman tentang peran penting sastra dalam membentuk budaya dan identitas bangsa.
Kunjungan dilanjutkan ke Galeri Nasional Indonesia, yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta. Galeri ini merupakan institusi seni rupa terkemuka di Indonesia yang berada di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Sebagai pusat pameran, koleksi, dan pengkajian seni rupa, galeri ini menampilkan karya-karya dari seniman lokal maupun internasional, serta memiliki koleksi permanen yang mencakup berbagai periode sejarah seni rupa Indonesia.
Selama kunjungan, pihak museum banyak memberikan informasi-informasi penting, di antaranya tentang syarat-syarat untuk pendirian museum, standar pendirian museum, kegiatan pameran, hingga perawatan museum dan benda-bendanya. Informasi ini dapat menjadi bekal wawasan bagi tim dalam memahami tata kelola museum yang baik, termasuk kerja sama dengan pihak Galeri Nasional.
Kunjungan ini menegaskan pentingnya peran institusi budaya dalam melestarikan warisan sejarah dan nilai-nilainya. Hal ini relevan dengan upaya pondok pesantren dalam melestarikan sejarah dan nilai-nilai dari para tokoh teladan, seperti almarhum KH. Ahmad Syahiduddin. Dengan demikian, pengetahuan yang diperoleh dari kunjungan ini dapat diterapkan dalam upaya pondok pesantren untuk menjaga warisan nilai-nilai luhur dan menginspirasi generasi yang akan datang.