Peran Wanita dalam Pendidikan Islam: Dari Masa Rasulullah Hingga Sekarang
Pendidikan adalah pilar utama kualitas sebuah bangsa. Dalam hal ini kaum perempuan memiliki peranan yang sangat penting sejak zaman Rasullah. Foto: pixabay.com

Ustazah Ina Purwanti, Lc., M.Hum., menekankan pentingnya peran wanita dalam pendidikan Islam yang telah ada sejak zaman Rasulullah. Ia memaparkan betapa pentingnya peranan mereka dalam membentuk generasi muslim, sejak zaman rasulullah sampai sekarang. Kaum perempuan menjadi para pendidik umat yang menentukan kualitas sebuah generasi.

“Kalau kita berbicara tentang peran wanita dalam pendidikan Islam sejak zaman Rasulullah datanya banyak sekali. Contohnya Asma’ dan Aisyah binti Abu Bakar. Mereka adalah dua tokoh cendekiawan Islam di zaman Rasulullah yang sangat terpelajar, suka belajar, dan suka menyampaikan ilmu,” kata Ustazah Ina saat wawancara pada Sabtu (5/10/2024).

Dari Lintasan Sejarah
Ustazah Ina memberikan contoh khusus pada Aisyah binti Abu Bakar, istri Rasulullah, yang memainkan peran penting dalam menyampaikan ajaran Islam dan mendidik umat. “Peran beliau sebagai istri Rasulullah sangat krusial dalam menyampaikan ajaran Islam, dalam mendidik umat. Tanpa Aisyah mungkin kemungkinan banyak ajaran Nabi yang tidak tersampaikan dengan baik,” ujarnya.

Menurut Ustazah Ina, rahasia mengapa Aisyah dipilih sebagai jodoh terbaik Rasulullah adalah karena perannya dalam menyampaikan ajaran Nabi, terutama terkait hukum-hukum rumah tangga. “Peran beliau sebagai istri Rasul itu yang paling tahu dan paling dekat, bagaimana ajaran Rasul dalam mendidik keluarga, istri, dan anak,” jelasnya. Aisyah tidak hanya mengetahui bagaimana Rasulullah bersikap sebagai ayah dan suami, tetapi juga sebagai panutan dalam masyarakat Islam. “Peran yang dilakukan Aisyah sangat sentral.”

Selain Aisyah, Ustazah Ina juga menyebutkan sejumlah tokoh wanita penting lainnya dalam sejarah pendidikan Islam. Di generasi kedua setelah Nabi, ada Ummu Darda’, seorang perempuan dari Madinah yang kemudian pindah ke Damaskus dan mengajar ratusan siswa, baik laki-laki maupun perempuan, di Masjid Agung Damaskus. “Banyak muridnya menjadi orang besar dan tokoh yang dihormati. Salah satu contohnya Khalifah Abdul Malik ibn Marwan,” ujar Ustazah Ina.

Ustazah Ina juga menyebutkan Fathimah al-Fihri dari Maroko, seorang perempuan pendiri masjid dan lembaga pendidikan al-Qurawiyyin yang kemudian berkembang menjadi Universitas al-Qurawiyyin, salah satu universitas tertua di dunia Islam. Pada abad ke-14, ada Zainab binti Ahmad, yang diakui sebagai cendekiawan terkemuka dan mendapatkan sertifikasi mengajar di berbagai bidang ilmu. “Di antaranya ada yang menjadi sejarawan besar seperti Ibn Batuthah,” tambah Ustazah Ina.

Ia melanjutkan dengan menyebutkan Nana Asma’u, seorang pendidik dan politisi kekhalifahan Sokoto di Afrika Barat pada abad ke-19, yang juga berperan penting dalam dunia pendidikan.

Generasi Muslimah harus membekali diri dengan ilmu dan keterampilan agar mampu berperan mendidik umat sesuai bidangnya masing-masing. Foto : Bayu Adjie.

Wanita Indonesia
Ustazah Ina juga mengangkat peran perempuan Indonesia dalam pendidikan Islam. Ia mencontohkan Ibu Siti Walidah Dahlan, yang berperan besar dalam pendidikan kaum perempuan pada zamannya. “Beliau ikut mendirikan salah satu perkumpulan besar di Indonesia, bahkan di dunia, yaitu Aisyiyah, yang kemudian sekarang berkembang menjadi berbagai sekolah dan asrama putri, serta menaungi ribuan berbagai lembaga pendidikan dan rumah sakit di Indonesia,” katanya. Ia juga menyebut bahwa di Nahdhatul Ulama pun terdapat tokoh perempuan dengan peran serupa.

Pesan Bagi Perempuan Masa Kini
Menghadapi tantangan zaman modern yang semakin sulit, Ustazah Ina mengingatkan para wanita akan pentingnya peran mereka dalam mendidik generasi. “Kita sebagai wanita harus sadar bahwa peran kita sebagai al-madrasah al-ula itu sangat penting dalam mendidik generasi. Kalau kita sebagai perempuan berkualitas tentu akan berimbas positif terhadap generasi,” ungkapnya.

Ustazah Ina menekankan bahwa perempuan harus terus belajar sedini mungkin, membekali diri dengan ilmu dan keterampilan yang cukup untuk berperan dalam pendidikan generasi mendatang. Ia mengajak kaum wanita di zaman modern untuk menjadi cerdas, berilmu, dan bermanfaat di bidang apa pun yang mereka tekuni. “Pesannya kepada kaum wanita di zaman modern ini, jadilah wanita yang cerdas, mempunyai cukup ilmu dan skill, kemudian menjadikan dirinya bermanfaat di bidang apapun dia berada,” tuturnya.

“Terutama itu tadi, menjalankan peran sebagai pendidik generasi sampai akhir zaman ini, karena yang mendidik manusia pertama kali tentunya adalah ibunya. Jadi, peran kita sebagai pendidik, dalam dunia pendidikan, dari sejak awal penciptaan manusia sampai akhir zaman,” tutup Ustazah Ina.