
Keterampilan berkomunikasi (communication skill) merupakan modal dasar yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Hal ini akan berpengaruh pada bagaimana ia membangun sebuah tim (team building) yang solid dan efektif. Bagaimana caranya? Inilah yang dijelaskan dengan menarik oleh Ustaz Ferdinal Lafendry, M.M., M.A. dalam kegiatan Intermediate Leadership Training Program bagi para pengurus MUMTAZA di Ballroom Asy-Syahid pada Kamis (3/10/2024).
Dalam kegiatan tersebut, Ustaz Ferdinal dengan gayanya yang khas penuh energi, mengajak para peserta untuk menggali lebih dalam mengenai pentingnya communication skill dan team building. Menurutnya, kemampuan berkomunikasi bukan sekadar berbicara di depan orang banyak, tetapi juga menyangkut kemampuan membangun kepercayaan diri yang kokoh.
“Rasa tak percaya diri itu seperti rantai gajah,” ujar Ustaz Ferdinal, menggambarkan hambatan mental yang sering dihadapi oleh banyak orang. Ia menjelaskan bahwa “rantai gajah” adalah istilah untuk menggambarkan belenggu pikiran yang menghambat seseorang berbicara di depan umum—sebuah mental block yang tak seharusnya dimiliki seorang pemimpin. Seorang pemimpin harus percaya diri dan mampu berbicara dengan tatapan fokus, senyum, dan sikap yang meyakinkan.
Ustaz Ferdinal juga membagikan tiga kunci komunikasi efektif: percaya diri, berbicara secara sistematis, dan menghasilkan pengaruh kepada audiens. Kepercayaan diri membuat seorang pemimpin mampu memikat audiens. Sementara, berbicara sistematis membuat pesan tersampaikan dengan jelas dan tepat sasaran. Penyampaian yang terstruktur, ditambah dengan penekanan pada intonasi dan pengulangan yang tepat, dapat memperkuat pengaruh seorang pemimpin.

Melalui pelatihan ini, Ustaz Ferdinal mengingatkan bahwa seorang pemimpin yang mampu berkomunikasi dengan baik akan memiliki kekuatan untuk membangun tim yang efektif. Komunikasi yang tepat bukan hanya soal bicara, tetapi juga soal bagaimana seorang pemimpin bisa memengaruhi dan memotivasi timnya untuk bergerak bersama menuju visi yang sama.
Ustaz Asep Sauma, salah satu fasilitator kegiatan ini, mengungkapkan bahwa materi yang disampaikan oleh Ustaz Ferdinal memberikan manfaat bagi peserta ILTP. “Mereka meningkat rasa percaya dirinya. Saat berbicara di depan, mereka tahu bahwa berbicara harus tersistem. Terkadang yang sering berbicara di depan umum saja, tetap saja harus memiliki proses persiapan yang sistematis, perencanaan yang baik. Di sini anak-anak memahami dalam penyampaian kepada audiens itu harus terencana, percaya diri yang tinggi, dan harus jelas, agar efektif diterima oleh audiens,” jelasnya.
Pelatihan ini memberikan pengalaman yang mendalam bagi para peserta iLTP, menggugah kesadaran mereka untuk mematahkan “rantai gajah” yang selama ini membelenggu potensi diri. Melalui berbagai sesi interaktif, peserta diajak untuk mengenali batasan-batasan mental yang selama ini membatasi langkah mereka, sehingga muncul dorongan kuat untuk melepas hambatan dan berani melangkah lebih jauh.
Selain itu, pelatihan ini juga menitikberatkan pada pengembangan keterampilan komunikasi, sebuah aspek krusial dalam kepemimpinan yang efektif. Para peserta tidak hanya belajar untuk berbicara dengan lebih jelas dan tegas, tetapi juga mendalami seni mendengarkan serta berempati, yang semuanya berkontribusi pada kemampuan mereka untuk memimpin dengan lebih bijak dan inspiratif.