K.H. Zahid Purna Wibawa: Santri Adalah Garda Terdepan Menjaga Keutuhan NKRI

Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza, bersama dengan Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI), menggelar Orasi Ilmiah dan Seminar Kebangsaan pada Senin, 24 Februari 2025. Hadir dalam acara ini Mudir al-Ma’had Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza K.H. Zahid Purna Wibawa, S.T, bersama Majelis Khidmah, dan seluruh guru.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, yaitu:

  • Dr. H. Tb. Ace Hasan Syadzily, M.Si.; Gubernur Lemhannas RI; Pengisi Orasi Ilmiah
  • Brigjen TNI (Mar) Raja Erjan H. S. Girsang, S.E., M.M., M.Sc.; Kepala Biro Kerjasama dan Hukum Lemhannas RI
  • Sulis Marwiyani Fatkhan, S.H., M.Sc.; Plt. Koordinator Kerjasama Dalam Negeri
  • Caturida Meiwanto Doktoralina, Ph.D., M.Ak., CBV., CDMS.; Tenaga Profesional Bidang Ekonomi Lemhannas RI; Pemateri Seminar
  • K.H. Tubagus Masnun Nafis, S.Pd.I.; Sekretaris Umum Forum Persaudaraan dan Kemitraan Pesantren Indonesia (FPKP Indonesia)
  • Kiai Amal Faihan Maimun, M.Pd.; Ketua Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Kab. Tangerang
  • K.H. Aditia Warman, S.E., M.M.; Pemimpin Pondok Pesantren Al-Amanah Al-Gontory
  • Kiai Sofyan Soffa; Pengurus Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Kab. Tangerang

Pesantren Sebagai Benteng Moral dan Intelektual

Dalam sambutannya, Mudir al-Ma’had Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza, K.H. Zahid Purna Wibawa, S.T., menegaskan peran strategis pesantren dalam membangun generasi muda yang berkarakter kuat, menjaga nilai-nilai kebangsaan, dan memperkuat semangat nasionalisme di tengah tantangan globalisasi dan arus digital.

“Kehadiran kita di sini menegaskan komitmen bersama dalam membangun generasi muda yang tidak hanya berilmu tetapi juga berkarakter kuat dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan,” ujar beliau.

Beliau menegaskan, pesantren bukan hanya pusat ilmu agama, melainkan juga pusat perjuangan sejak masa kolonial, yang terus berperan dalam melawan radikalisme, intoleransi, dan krisis identitas bangsa di era modern.

Cinta Tanah Air Bagian dari Iman

Kiai Zahid mengutip prinsip al-muhafazhah ‘ala al-qadimi al-shalih wa al-akhzu bi al-jadidi al-aslah—menjaga tradisi yang baik sambil terbuka pada inovasi yang lebih baik. Pendidikan di Daar el-Qolam 3 tidak hanya menekankan ilmu keislaman, tetapi juga wawasan kebangsaan dan kemajuan teknologi.

Lebih lanjut, beliau mengutip tafsir Ruh al-Bayan karya Syekh Ismail Haqi Al-Hanafi Al-Khalwati, yang menyebutkan bahwa cinta tanah air adalah bagian dari iman, sejalan dengan firman Allah dalam Surat al-Hujurat ayat 13:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti. (Al-Ḥujurāt [49]:13)

Ahl al-‘Izzah: Jiwa Kemuliaan

Kiai Zahid menegaskan karakter santri Daar el-Qolam 3 sebagai Ahl al-‘Izzah, yang terdiri dari tiga pilar utama:

  1. Ahl al-Ziyadah – Jiwa keistimewaan, selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik.
  2. Ahl al-Qiyadah – Jiwa kepemimpinan, mampu memimpin diri sendiri dan orang lain.
  3. Ahl al-Riyadah – Jiwa kepeloporan, menjadi penggerak dalam berbagai bidang kehidupan.

“Santri harus menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan bangsa. Pegang teguh tiga prinsip utama: iman yang kokoh, ilmu yang bermanfaat, dan integritas yang kuat,” tegasnya.

Pesan untuk Generasi Muda

Di akhir sambutannya, Kiai Zahid berpesan kepada para santri dan pelajar agar menjadi ujung tombak dalam menjaga keutuhan NKRI. Beliau menegaskan pentingnya tanggung jawab untuk membangun negeri sendiri:

“Jangan lari dari tanggung jawab. Kita bangun bangsa ini bersama, bukan dengan kabur dari tugas kita sebagai warga negara.”

Beliau juga menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Lemhannas RI, Dr. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si., beserta jajarannya, atas dukungan mereka dalam terselenggaranya acara ini.

“Semoga acara ini menjadi pemantik semangat untuk terus menjaga nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan bernegara dan beragama,” tutupnya.