Kegiatan di pesantren terfokus pada belajar, ibadah, dan akhlak. Santri diharapkan menjadi generasi cerdas, saleh, dan berakhlak mulia. Di samping itu terdapat kegiatan-kegiatan penunjang dengan berbagai aktivitas positif sehingga santri dapat mengisi waktunya untuk sesuatu yang bermanfaat. Salah satunya adalah kegiatan ekstrakurikuler.
Beragam kegiatan ekstrakurikuler menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi santri. Selain manfaat kesehatan, santri juga dapat mengembangkan minat dan bakatnya. Santri juga mengembangkan kecerdasan emosional dengan terbiasa bekerja sama, berkomunikasi, dan berinteraksi yang baik. Kegiatan-kegiatan tersebut juga dapat menumbuhkan rasa kebersamaan di antara mereka. Tak jarang keakraban dan persahabatan tumbuh di dalamnya.
“Tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler, yang pertama, kita mengarahkan minat dan bakat santri di bidang kesenian, olahraga, dan keilmuan. Santri dapat memilih kegiatan yang diminatinya, sehingga mereka betah di pesantren. Kedua, menjadi wadah bagi santri untuk berprestasi. Jadi, bukan sekadar hobi,” jelas Ustaz Tarmin selaku penanggung jawab kegiatan ekstrakurikuler Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza, pada Selasa (16/1/2024).
Terdapat tiga bagian kegiatan ekstrakurikuler, yaitu: 1) Seni, terdiri dari seni musik, seni tari, dan seni rupa; 2) Olahraga, terdiri dari sepak bola, futsal, basket, voli, pencak silat, dan lainnya; 3) Keilmuan, terdiri dari Dza ‘Izza Inteleksia, robotika, roket air, dan lainnya.
“Tiga bagian ini yang kita kembangkan,” kata Ustaz Tarmin.
Para santri memiliki ketertarikan terhadap kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan minat masing-masing. Mereka berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh para pelatih kegiatan ekstrakurikuler.
“Partisipasi santri sangat baik, karena kita memiliki pelatih profesional di bidangnya masing-masing. Mereka memiliki lisensi. Tujuannya adalah untuk mendorong santri berprestasi,” ujar Ustaz Tarmin.
“Kita harapkan para santri dapat mengembangkan minat dan bakatnya, mereka juga berprestasi, dan semakin betah di pondok pesantren,” pungkasnya.