Edukasi Perbankan dengan Banking Awareness for Students

Memahami seputar perbankan sangat penting saat ini karena sejumlah aktivitas kita tidak terlepas dari transaksi dengan perbankan. Kurangnya pemahaman terhadap hal ini dapat menimbulkan kerugian, seperti kehilangan, penyalahgunaan, dan bahkan penipuan. Maka dibutuhkan edukasi sejak dini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan tersebut.

Pada Rabu (17/1/2018) diadakan kegiatan sosialisasi Banking Awareness for Students dalam rangka memberikan edukasi perbankan kepada santri SMP Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza di Ballroom Asy-Syahid. Sebagai narasumber Asep Saefulloh, Sharia Wealth Management Specialist dari CIMB Niaga. Pemandu acara Ustaz Yudi Haerudin, M.Pd.

“Salah satu program kerja bagian keuangan adalah Banking Awareness for Students (Kesadaran Perbankan untuk Siswa),” kata Ustaz Yudi saat diwawancara. Menurut Ustaz Yudi, latar belakang diadakannya kegiatan Banking Awareness for Students ini ada dua. Pertama, permasalahan santri yang kurang memahami seputar perbankan. Terlebih yang berkaitan dengan transaksi di mesin ATM. Banyak santri yang bermasalah terkait pemakaian mesin ATM. Kedua, penggunaan kartu ATM. Kedua masalah ini dirasa masih menjadi kendala besar, terutama bagi santri yang masih SMP.

“Santri SMP itu mungkin karena baru lulus SD, belum banyak mengenal dan belum memiliki kartu ATM sendiri. Sehingga mereka belum mengerti ketika diberikan kartu ATM oleh orang tua melalui pesantren,” ujar Ustaz Yudi.

“Berangkat dari permasalah ini bagian keuangan  memiliki program kerja Banking Awareness for Student untukmemberikan pemahaman tentang perbankan, agar santri melek perbankan,” lanjutnya.

Dalam kegiatan sosialisasi Bankin Awareness for Students dibahas bagaimana menggunakan kartu dan mesin ATM dengan benar, bagaimana menjaga keamanan dan kerahasiaan PIN kartu ATM, bersikap hati-hati, serta bagaimana mengatasi masalah seputar hal-hal tersebut.

“Hampir setiap minggu, ada sepuluh sampai dua puluh santri yang mengalami masalah, seperti salah PIN atau kehilangan kartu ATM. Maka diharapkan santri lebih sadar dan berhati-hati,” ujar Ustaz Yudi.

“Dibahas pula masalah kurangnya kehati-hatian terhadap orang lain. Misalnya, terlalu mudah memberikan kartu ATM kepada temannya. Ketika ada teman meminjam uang, buka uangnya yang dikasih, tapi kartu ATM diberikan untuk mengambil uang sendiri. Ini berarti diberikan PIN juga. Ini tidak benar. Karena bisa saja disalahgunakan. Maka Kita berikan pemahaman pada santri agar mereka lebih awarness lagi,” jelas Ustaz Yudi.

Selain itu juga ada edukasi untuk menabung. Santri dapat menabung di bank melalui mobil branch resmi yang disediakan oleh pihak CIMB. Prosedurnya sama sebagaimana menabung di bank. “Harapan saya santri melek perbankan. Mereka menyadari bahwa kartu ATM adalah milik pribadi yang tidak boleh dipinjamkan ke orang lain dan santri diharapkan lebih bertanggung jawab dan mandiri dalam penyimpanan keuangan pribadinya, serta memiliki bekal pengetahuan perbankan yang berguna selama mereka tinggal di lingkungan Pesantren dan juga  Ketika nanti mereka lulus dari Pesantren” pungkas ustaz Yudi.