Agus DS Pendongeng Nasional, “<em>Aku Merasa Berada di University of Success</em>“

Storytelling merupakan kegiatan menyampaikan cerita melalui berbagai media, seperti kata-kata, suara, gambar, dan lainnya. Dalam storytelling ada unsur tema, tokoh, alur, nilai, dan pesan yang hendak disampaikan. Karena itu, storytelling tidak hanya sekadar menyampaikan cerita dan menghibur tetapi juga memiliki fungsi edukatif, seperti menyampaikan informasi, pengetahuan, dan nilai-nilai moral.

Agus DS
Agus DS

Storytelling menuntut kemampuan berbicara di depan umum (public speaking), karena aktivitas ini disampaikan di depan orang lain. Dibutuhkan teknik berbicara yang menarik, komunikatif, dan interaktif dari seorang storyteller agar mendapatkan perhatian dari khalayak.

Pada Kamis (2/11/2023) Bagian Bahasa Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza mengundang seorang yang ahli di bidang ini. Agus DS, seorang legend of storytelling yang telah berkiprah sejak 1973. Dia pun pernah menjuarai lomba storytelling tingkat nasional, Asia, dan bahkan dunia. Pernah tinggal di Osaka, Jepang hampir sepuluh tahun sebagai pemain boneka di salah satu grup panggung boneka.

Agus DS
Agus DS

Dalam acara bertajuk “Teknik Berkisah dengan Adab dan Gaya Bahasa yang Menarik“, pendongeng yang akrab di sapa Ka Agus ini menunjukkan secara langsung berbagai teknik berbicara, bersuara, berekspresi, dan gerak tubuh. Dia pun menunjukkan keahlian khususnya dalam meniru berbagai suara dan beragam bahasa.

Bersama Moderator Ustazah Reni Saputri, S.Pd. penampilan Ka Agus betul-betul menarik perhatian para santri dan membuat suasana Aula at-Tasabuq terasa begitu meriah. Tak jarang para santri tertawa riuh, bersama tepukan tangan dan ekspresi kekaguman.

Bagaimana Ka Agus mencapai prestasi hingga menjadi pendongeng tingkat nasional dan bahkan dunia?

“Mengapa bisa mencapai itu, karena aku melakukannya dengan hati dan pikiran, bukan hanya bisa bicara dengan banyak bahasa, dan meniru banyak suara,” kata Ka Agus.

Ka Agus tampil begitu atraktif dan penuh semangat meski sebetulnya ia dalam kondisi yang belum pulih sepenuhnya. Dua minggu sebelumnya, dia menjalani operasi di perutnya. Namun, hal itu tak menghalanginya untuk menunjukkan penampilan terbaiknya.

“Aku merasa berada di University of Success,” katanya kepada para santri dengan penuh kebanggaan. Ka Agus mengungkapkan kekagumannya pada para santri Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza dan membuatnya semangat.

Sekitar 45 menit Ka Agus menunjukkan kemampuannya dalam public speaking tanpa pembahasan teori-teorinya secara khusus. Dia memberikan contoh secara langsung dengan begitu piawai.

“Hal utama yang harus diperhatikan ketika berbicara di depan publik ada dua,” kata Ka Agus.

“Pertama, harus percaya diri. Kedua, jangan pernah berpikir aku tidak sanggup,” lanjutnya.

Acara pun dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Para santri tampak antusias mengajukan pertanyaan demi pertanyaan, mulai dari cara membangun kepercayaan diri hingga pengalaman Ka Agus selama di Jepang. Namun, waktu jua yang harus memisahkan, hingga moderator menutup acara.

Materi yang disampaikan Ka Agus DS sangat bermanfaat bagi santri sebagai bekal dalam meningkatkan kemampuan berpidato (speaking skill) yang baik. Hal ini sesuai dengan pesan Nabi Saw:

بَلِّغُوْا عَنِّي وَلَوْ آيَةً
“Sampaikanlah dariku walau satu ayat.”

Demikian pula pesan Ali bin Abi Thalib ra.:

حَدِّثُوا النَّاسَ بما يَعْرِفُونَ

“Bicaralah kepada orang lain sesuai dengan apa yang mereka pahami”.

Kemampuan speaking skill santri kemudian diaplikasikan sesuai dengan dua qaul di atas. Sehingga penguasaan atas soft skill tersebut nantinya selaras dengan nilai-nilai akhlak dan etika.