
BJ Habibie adalah sosok yang tidak hanya dikenal karena kecerdasannya, tetapi juga karena semangat dan konsistensinya yang luar biasa dalam mewujudkan setiap gagasan yang ia miliki. Kejeniusan intelektualnya berpadu dengan sifat optimis yang kokoh, menjadikannya figur yang mampu memimpin transformasi besar dalam bidang teknologi, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia internasional.
Makmur Makka, dalam The True Life of Habibie, menulis bahwa sejak dulu Habibie selalu konsisten dan optimis dengan program yang dilaksanakannya. Optimisme yang penuh perhitungan menjadi modal dan falsafah dalam kehidupannya, sekaligus merupakan salah satu faktor yang menuntun karirnya. Baik sebagai ayah dalam keluarga, eksekutif pemerintahan, maupun top manager proyek industri, Habibie dengan optimisme dan pencapaiannya disebut sebagai “Pembawa Abad Teknologi ke Indonesia” atau “Dinamo Indonesia” (Makka, 2008: 4). Inilah yang menjadi landasan kuat dalam seluruh prestasinya.
Salah satu hal yang menonjol dari Habibie adalah fokusnya pada pemecahan masalah, sebagaimana dibuktikannya melalui teori crack propagation. Teori crack propagation yang dikembangkan oleh BJ Habibie, merupakan salah satu kontribusi terbesarnya dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi dirgantara. Teori ini berfokus pada pemahaman mengenai retakan pada material pesawat terbang. Habibie berhasil menemukan cara untuk memprediksi perambatan retakan (crack) pada struktur pesawat, sehingga dapat memperkirakan kapan suatu material akan mencapai batas ketahanannya dan menjadi berbahaya.
Habibie mengembangkan teori ini selama bekerja di perusahaan dirgantara Jerman, Messerschmitt-Bölkow-Blohm (MBB), saat merancang pesawat Airbus A-300B. Pada masa itu, banyak kecelakaan pesawat disebabkan oleh kegagalan struktural akibat kelelahan material. Teori perambatan keretakan yang diperkenalkan oleh Habibie memberikan solusi dengan memungkinkan prediksi yang lebih akurat tentang titik retak dan daya tahan material pesawat, sehingga membantu meningkatkan keamanan penerbangan.
Teori ini tidak hanya diaplikasikan pada Airbus, tetapi juga membantu pengembangan pesawat Boeing 747 dan menyelamatkan industri dirgantara dari berbagai masalah kegagalan material. Penemuan ini sangat penting karena memungkinkan perawatan pesawat yang lebih efisien dan meningkatkan keselamatan penerbangan. Dengan teorinya, Habibie tidak hanya menyelamatkan banyak nyawa, tetapi juga mengurangi biaya produksi dan pemeliharaan pesawat, membuat industri penerbangan lebih aman dan ekonomis.
Habibie membuktikan bahwa kecerdasannya tidak hanya sebatas inovasi teknologi, tetapi juga menyelesaikan masalah yang dihadapi dunia industri. Ini menjadi bukti nyata dari prinsip yang dipegangnya. Ukuran keberhasilan seseorang bisa diukur dari berapa banyak masalah yang telah dipecahkannya dan diselesaikannya.
Makka menulis, “Ukuran keberhasilan seseorang bisa diukur dari berapa banyak masalah yang telah dipecahkannya dan diselesaikannya. Bekerja saja, tidak perlu banyak berdebat pada suatu hal yang tidak begitu penting, karena itu tidak akan menghasilkan apa-apa dan malah tidak produktif. Jika kau seorang penyair, jadilah penyair. Jika kau seorang ahli konstruksi, jadilah ahli konstruksi. Jika kau seorang ahli mekanika, jadilah ahli mekanika. Akan tetapi, jadilah orang yang unggul. Hanya dengan bekerja, konsistensi seseorang menjadi unggul. Seseorang bisa menguasai detail” (Makka, 2008: 8).
Sayangnya, pngakuan atas prestasi Habibie lebih cepat datang dari luar negeri ketimbang dari tanah air sendiri. Lembaga-lembaga internasional seperti Gesselschaft für Luft und Raumfahrt di Jerman, The Royal Aeronautical Society di London, dan The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences di Swedia telah menganugerahkan penghargaan kepada Habibie. Bahkan, pada tahun 1992, Habibie menerima Von Karman Award, yang setara dengan Nobel dalam dunia dirgantara. Bendera Indonesia berkibar di antara negara-negara maju, berkat putra terbaik bangsa ini yang membawa nama Indonesia ke panggung dunia teknologi.
Dari BJ Habibie, kita belajar bahwa kecerdasan harus diiringi oleh optimisme dan konsistensi dalam bekerja. Kita diingatkan untuk tidak larut dalam perdebatan yang tidak produktif. Fokuslah pada apa yang kita tekuni, dan jadilah yang terbaik di bidang itu. Prestasi akan datang seiring dengan kesungguhan dan ketekunan. Habibie menunjukkan bahwa dengan konsistensi, optimisme, dan kemampuan memecahkan masalah, seseorang bisa meraih keberhasilan dan memberikan manfaat di bidangnya.
Sumber : Makmur Makka. 2008. The True Life of Habibie Cerita di Balik Kesuksesan. Jakarta: IIMAN.