Menjaga Kualitas Pengajaran Dengan Asesmen Portofolio

Dalam dunia pendidikan, penilaian atau asesmen (assessment) diartikan sebagai prosedur yang digunakan untuk mendapatkan informasi untuk mengetahui taraf pengetahuan dan keterampilan peserta didik yang hasilnya akan digunakan untuk keperluan evaluasi, demikian tulis Prof. Dr. Bambang Subali dalam Prinsip Asesmen dan Evaluasi Pembelajaran (2012).

Asesmen ini juga dilakukan pada guru untuk menjaga kualitas pengajaran, yang output-nya adalah meningkatkan kualitas belajar siswa. Istilahnya adalah assessment portofolio. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Ustazah Hj. R. Nur Tsawaabit Fahiem Yasin, M.I.T., Kasubag Kurikulum Internasional Umum Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza.

“Asesmen portofolio biasa dilakukan setelah selesai kegiatan belajar dan mengajar di kelas. Asesmen portofolio merupakan salah satu langkah yang kita lakukan untuk menjaga kualitas hasil belajar dan mengajar,” ujar Ustazah Nur Tsawaabit yang akrab disapa Ustazah Abit.

Ustazah Abit menjelaskan, assessment portofolio  dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu verifikasi assignment 1 (A1), assignment 2 (A2), dan assignment 3 (A3). Verifikasi A1 dilakukan pada minggu keenam, yaitu pemeriksaan dalam bentuk tugas presentasi, ulangan, laporan praktikum, dan lainnya sesuai dengan tugas yang diberikan guru berdasarkan silabus  masing-masing.

Verifikasi A2 dilakukan pada minggu ke dua belas. Hampir sama dengan verifikasi A1 dalam bentuk tugas presentasi, ulangan, laporan praktikum, dan lainnya. Kemudian diperiksa pula nilai mid semester.

“Jadi kita punya tiga nilai di pertengahan semester. Kita punya nilai assignment 1, assignment 2, dan mid semester. Ketiga nilai ini yang disebut course work. Dengan nilai ini kita bisa melihat apakah anak-anak perlu mendapatkan treatment khusus atau tidak. Apakah perlu mendapatkan remedial atau tidak, dari assignment 1, assignment 2, atau nilai mid semesternya. Tergantung nilainya,” jelas Ustazah Nur Tsawabit.

Jika anak telah mencapai nilai KKM, kata Ustazah Nur Tsawabit, maka selanjutnya anak-anak tidak akan berat ke tahap berikutnya, yaitu ujian akhir semester. Inilah final exam atau final project yang disebut assignment 3. Ada yang berupa ujian soal ataupun project.

“Melalui proses ini dapat diketahui permasalahan yang dihadapi oleh siswa, mengapa mereka mendapatkan nilai di bawah KKM. Kita akan membantu mencari jalan keluarnya,” ujarnya.

Guru yang mendapatkan assessment adalah  yang mengajar mata pelajaran Business Management, Marketing, Finance, Programming, Networking, Introduction to Computer Science, Health Science, Human Anatomy and Physiology, Biodiversity and Environment, Accounting, General Biology.

Dengan assessment ini diharapkan guru lebih tertib administrasi dan juga dapat terus memantau perkembangan siswa sepanjang proses belajar mereka dalam satu semester.

“Guru lebih tertib administrasi, dan nilai yang dikeluarkan itu bukan berdasarkan subjektivitas, tapi berdasarkan pada kinerja anak-anak selama satu semester. Kemudian, murid akan lebih terbimbing, di mana ketika mereka mendapatkan kendala, guru dapat membantu menangani masalahnya,” jelas Ustazah Nur Tsawabit. “Peningkatan kualitas pembelajaran melalui assessment portofolio ini diharapkan agar kualitas pendidikan tetap terjaga,” pungkasnya.