Semoga Jadikan Santri Mencintai al-Qur’an

Di seluruh pondok pesantren, kemampuan membaca al-Qur’an menjadi salah satu fokus utama dalam pendidikan santri. Setiap hari, santri meluangkan waktu khusus untuk membaca al-Qur’an dengan bimbingan para ustaz dan ustazah. Kebiasaan ini bertujuan untuk memastikan setiap santri mampu melafalkan ayat-ayat suci al-Qur’an dengan tajwid yang benar dan lancar. Selain itu, menumbuhkan kecintaan dan kekhusyukan dalam membaca al-Qur’an.

“Santri harus bisa membaca al-Qur’an sesuai dengan kaidah tajwid serta makharijul huruf-nya. Karena pesantren adalah lembaga pendidikan berbasis ajaran syariat Islam, santri belajar agama Islam lebih dari sekolah umum, dan al-Qur’an adalah pedoman bagi umat Islam, maka santri harus bisa membaca al-Qur’an,” kata Ustaz Ichsan Thomas Tarigan, M.H., guru di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza saat diwawancara pada Senin (12/8/2024).

“Di Pondok Pesantren Dza ‘Izza ini, kami dari Bagian Pengembangan Tilawatil Qur’an tentunya harus melakukan pengembangan kamampuan membaca al-Qur’an santri, karena tidak semua santri yang diterima di sini memiliki kemampuan membaca al-Qur’an yang mumpuni sesuai kaidah tajwid serta makharijul huruf,” lanjutnya.

Karena itulah diadakan tes kemampuan membaca al-Qur’an bagi seluruh santri. Ustaz Ihsan menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk memetakan tingkat kemampuan membaca al-Qur’an para santri. Berdasarkan hasil tes tersebut, santri akan dikelompokkan sesuai dengan kemampuan masing-masing, sehingga program pembelajaran al-Qur’an dapat lebih terarah dan efektif.

Ustaz Ihsan menyatakan bahwa para santri yang sudah memiliki kemampuan membaca al-Qur’an dengan baik akan ditempatkan dalam kelompok mengaji lanjutan untuk memperdalam bacaan mereka. Sementara itu, santri yang masih perlu perbaikan akan mendapatkan bimbingan intensif dari asatiz dan asatizah setiap hari setelah salat Maghrib. “Bagi santri yang memiliki bakat khusus dalam tilawatil Qur’an, kita akan mendatangkan guru tilawah yang berpengalaman untuk membimbing mereka sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan,” tambah Ustaz Ihsan.

Selain itu, bagi santri yang belum mampu membaca al-Qur’an, kita telah menyiapkan beberapa guru khusus yang akan menggunakan metode iqra untuk membantu mereka hingga bisa membaca al-Qur’an dengan baik. Ustaz Ihsan juga mengungkapkan bahwa timnya  berencana untuk melakukan tes kemampuan membaca al-Qur’an setiap semester sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu bacaan santri.

“Harapan kami tentunya, santri mampu membaca al-Qur’an dengan baik dan benar, juga bisa mengamalkan apa yang terkandung dalam al-Qur’an sebagai pedoman hidup, dan semoga menjadikan santri mencintai al-Qur’an,” harapnya.