Semua kegiatan pesantren selalu bermuara kepada akhlak. Dari mulai kegiatan belajar, ibadah, dan sunah-sunah pondok, semua berujung pada akhlak. Akhlak adalah buahnya, hasil yang ingin dicapai, tujuan segala doa dan perjuangan dalam proses pendidikan pesantren.
Demikian halnya dengan kegiatan Pramuka di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza, bermuara pada pembentukan akhlak. Kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap Kamis ini, menjadi wadah bersama dalam memperkuat akhlak para santri.
“Pramuka di Daar el-Qolam 3 merupakan kegiatan yang menjadi wadah pembinaan santri pada bidang Kepramukaan. Di dalam Pramuka ini ada banyak kegiatan dengan materi-materi yang sudah ditentukan mengacu kepada Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka, baik Penggalang ataupun Penegak,” kata Ustaz Abdul Qodir, S.Ak. selaku Pembina Pramuka pada Kamis (2/11/2023).
Menurut Ustaz Abdul Qodir, tujuan dari kegiatan pramuka adalah menumbuhkan nilai-nilai Kepramukaan, salah satunya nilai kepanduan. Di situ ada pembentukan karakter, sikap mental, dan juga kreativitas santri.
“Dengan kegiatan Pramuka ini diharapkan para santri memiliki kemampuan Kepramukaan, pembentukan karakter, dan memiliki pribadi yang baik,” ujarnya.
Dari segi kepesantrenan, Pramuka sejalan dengan Panca Jiwa dan Moto Pondok. Karena dalam Pramuka, kata Ustaz Qodir, ada “kode kehormatan”, yaitu Trisatya dan Dasa Darma Pramuka. Ini semua mengandung nilai-nilai sebagaimana Panca Jiwa dan Moto Pondok, yang jika santri menghayati nilai-nilai ini diharapkan akan menjadi pribadi yang baik.
Sebagaimana disebutkan dalam situs resmi Pramuka, dijelaskan bahwa “Kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur (pramuka.or.id., 2023).
Nilai dan Pencapaian
Kegiatan Pramuka mengacu kepada silabus, baik teori maupun praktik, termasuk target pencapaian. Pemberian nilai juga berikan dan tertera dalam rapor Pramuka.
“Kegiatan Pramuka sesuai dengan materi silabus yang telah disepakati. Pertama, bersifat teori tentang nilai-nilai Kepramukaan, dan kedua, bersifat praktik seperti baris-berbaris. Ada juga materi di luar Pramuka yang kita ajarkan, juga sesuai dengan silabus ataupun SKU. Misalnya, navigasi, belajar menggunakan kompas, agar anak mengetahui arah. Kemudian membuat peta pita, yang berfungsi untuk peta perjalanan dalam mencari jejak,” jelas Ustaz Qodir.
Dalam kegiatan Pramuka juga ada proses kaderisasi dalam bentuk Asisten Pembina. Mereka dipilih dari kelompok pramuka dewasa dan terbaik yang telah menyelesaikan tingkat Laksana.
“Mereka adalah kelompok pramuka dewasa Daar el-Qolam 3, yaitu kelas 5, yang kita anggap sudah mampu membantu para Pembina untuk menyampaikan materi. Mereka dibina untuk itu,” kata Ustaz Qadir.
“Mereka mendapatkan bimbingan dari Pembina, bagaimana menyampaikan materi, menyiapkan materi, menyiapkan i’dad atau rencana mengajar (RM). Mereka mendapatkan Kursus Instruktur Muda (KIM), yang bekerja sama dengan Kwartir Cabang pihak Pramuka Kabupaten,” lanjutnya.
Kegiatan Pramuka memiliki sistem penilaian yang masuk ke dalam rapor jalur asuh. Pertama, keaktifan sesuai dengan kehadiran selama satu semester. Kedua, penilaian dari sisi penguasaan materi.
“Ada evaluasi untuk menilai sejauh mana mereka menguasai materi yang telah disampaikan baik teori maupun praktik. Penilaian materi ini menjadi syarat untuk kenaikan tingkat,” jelas Ustaz Qodir.
“Pencapaian yang kita harapkan adalah santri mampu menguasai pengetahuan Kepramukaan dasar, memahami nilai-nilai “kode kehormatan”, sehingga dalam kesehariannya nilai-nilai ini dipraktikkan,” lanjutnya.
Ustaz Qodir berharap Pramuka di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza memiliki prestasi hingga tingkat nasional dan menjadi bagian dari syiar Pondok. Semoga.