Kegiatan PPKA 2024 menjadi momen istimewa yang penuh kehangatan dan kebersamaan bagi seluruh keluarga besar Pondok Pesantren Daar el-Qolam dan La Tansa. Acara tahunan ini bukan hanya sekadar ajang pertemuan, tetapi juga menjadi sarana yang mempererat silaturahmi seluruh keluarga pesantren. Pada apel PPKA yang dilaksanakan Rabu (24/7/2024), di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza, turut hadir KH. Adrian Mafatihullah Kariem, M.A., yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Daar el-Qolam dan sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren La Tansa 1, sehingga menambah makna pada acara ini.
KH. Adrian Mafatihullah Kariem, M.A. menyampaikan tausiyah-nya tentang realisasi kebahagiaan hidup dunia dan akhirat, sesuai dengan peranan manusia di muka bumi untuk beribadah kepada Allah Swt. “Dunia ini bukan tempat di mana kita selama-lamanya tinggal, tetapi tempatnya kita akan meninggal. Meninggalkan segala materi-materi yang kita banggakan, meninggalkan segala hal yang sementara, dalam rangka mempertanggungjawabkan, untuk sebuah bekal di negeri yang kekal, yaitu akhirat kelak. Agar sa’âdatu ad-dârayn, kebahagiaan di dunia dan akhirat, yang menjadi dambaan kita semua sebagai ‘abdullah (hamba Allah), dapat kiranya kita realisasikan,” ucap KH. Adrian.
KH. Adrian pun mengungkapkan bahwa pesantren merupakan lembaga yang tepat dan bermanfaat dalam mendidik generasi muda yang saleh. Tempat ideal bagi mencetak generasi muda yang memiliki akhlaq al-karimah. Hal ini harus menjadi kelanjutan perjuangan para assabiquna al-awwalun, para pejuang yang mendirikan Pondok Pesantren Daar al-Qolam dengan niat ibadah dan mengharap rida Allah Swt. meskipun menghadapi banyak tantangan dan rintangan.
Selanjutnya KH. Adrian mengingatkan agar para santri tidak hanya thalab al-‘ilmi tetapi juga thalab al-wajhi. Karena thalab al-‘lmi hanya meraih ilmu pengetahuan, sementara thalab al-wajhi meraih rida Allah. Inilah yang dimaksud dengan ilmu sebagai cahaya, yaitu sebagai petunjuk Allah Swt. yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang niatnya ikhlas mengharap rida-Nya. Inilah thalab al-wajhi.
Dalam kesempatan tersebut KH. Adrian mengapresiasi pasukan pengibar bendera, yang menurutnya sangat rapi dan mencerminkan keberhasilan dari sebuah upacara. Beliau juga mengapresiasi para santri yang disiplin dan tertib selama mengikuti upacara.
“Masya Allah ini sebuah perjalanan awal yang baik Pak Kiai Purna. Mudah-mudahan khusnul khatimah,” ucapnya kepada Mudir al-Ma’had KH. Zahid Purna Wibawa, S.T.
“Resapi Panca Jiwa dan Moto Pondok. Resapi visi dan misi tadi yang dibacakan, dan nilai-nilai sakral. Tidak ada atmosfer kehidupan yang lebih indah dan nyaman (daripada di pondok pesantren). Di luar sana itu tidak ada kenikmatan surgawi, sebagaimana kenikmatan santri yang hidup di pondok pesantren,” ujarnya kepada para santri.
KH. Adrian pun memimpin doa bersama. Kemudian dilanjutkan bersama KH. Zahid Purna Wibawa, S.T menyapa para santri dengan penuh kehangatan. Suasana kegembiraan ini semakin terasa ketika KH. Adrian menendang bola di hadapan para santri yang diiring dengan tepuk tangan.
PPKA 2024 menjadi ajang silaturahmi yang hangat di antara seluruh pimpinan Pondok Pesantren Daar el-Qolam dan La Tansa serta seluruh santri. Ustaz Alif Fachry Ilyas selaku Bagian Tata Usaha dan Administrasi, mengungkapkan pentingnya PPKA sebagai ajang silaturahmi. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya sekadar perkenalan bagi para santri baru, tetapi juga kesempatan untuk memperkuat ikatan kekeluargaan di antara para pimpinan dan seluruh warga pesantren, bahkan para wali santri yang juga turut hadir saat itu.
“PPKA merupakan ajang silaturahmi keluarga besar Pondok Pesantren Daar el-Qolam dan La Tansa. Dalam momen ini, kita semua dapat berkumpul bersama,” ujarnya.
Selain itu, Ustaz Alif juga menyoroti nilai-nilai penting yang diusung melalui PPKA, yaitu ahl al-‘izzah, yang diharapkan dapat diinternalisasi oleh para santri. “Kita mengharapkan para santri menjadi ahl al-ziyadah, ahl al-qiyadah, dan ahl al-riyadah. Ini adalah nilai-nilai utama yang ditanamkan di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza,” pungkasnya.