Pelatihan Mengajar Metode Iqra: Bekali Santri Kemampuan Mengajar al-Qur’an
Kegiatan dibuka bersama Wakil Mudir H. Indra Jaya, M.A. dan Ustaz Haerudin, M.Pd., serta bagian LPTQ Ustaz Ichsan Tomas Tarigan, M.H.

Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza terus memperkuat kemampuan santri dalam mengajar dan mendalami al-Qur’an. Pada Senin (7/10/2024) pesantren ini bekerja sama dengan Lembaga Kajian dan Pengembangan Pendidikan Al-Qur’an (LKPPQ) Ar-Rahmah mengadakan Pelatihan Mengajar Belajar Baca Al-Qur’an Metode Iqra. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh santri kelas 5 dan 2 SMAWI, bertempat di Ballroom Asy-Syahid.

Pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang metode Iqra, salah satu metode pengajaran al-Qur’an yang telah banyak digunakan di masyarakat. Ustaz Destriyo Fauzi dari LPTQ dalam wawancaranya pada Senin (7/10/2024) memberikan penjelasan mengenai rangkaian kegiatan yang berlangsung. “Kegiatan ini terdiri dari beberapa rangkaian: pengenalan metode Iqra, praktik pengajaran metode Iqra, serta teknik dasar membaca al-Qur’an secara tartil,” jelasnya.

Narasumber menjelaskan metode iqra.

Pelatihan ini akan diisi oleh dua pemateri yang berkompeten di bidangnya. “Rangkaian tersebut akan diisi oleh Ustaz Ahmad Jaeni, MA, Direktur LKPPQ Ar-Rahmah, serta Ustazah Siti Nazhrotul Khaerot, M.Pd., dosen Bahasa Arab di Universitas Islam Atahiriyah,” tambah Ustaz Destriyo.

Lebih lanjut, ia menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya pelatihan ini. “Kami rasa perlu adanya pelatihan khusus bagi santri sebagai bekal dalam mengajar al-Qur’an. Terdapat beberapa metode pengajaran Al-Qur’an, dan salah satu yang dasar dan penting adalah metode Iqra’,” ujarnya. Ia menambahkan, tujuan utama pelatihan ini adalah memberikan panduan yang jelas terkait aturan yang wajib dilakukan guru mengaji dalam mengajar, serta menciptakan guru mengaji yang menguasai metode Iqra dalam mengajar anak-anak yang belum mengenal huruf.

Pembelajaran bersifat aktif dan interaktif.

Mengenai alasan memilih metode Iqra, Ustaz Destriyo menjelaskan bahwa metode ini telah terbukti mudah dipahami dan diterapkan di masyarakat, terutama dalam konteks kegiatan belajar mengajar Al-Qur’an di pesantren. “Metode Iqra merupakan salah satu metode yang sering digunakan di masyarakat, dan juga mudah untuk diterapkan dalam KBMQ di pesantren ini. Terlebih, metode ini juga merupakan dasar bagi para pengajar ngaji untuk mengajarkan murid tingkat pemula,” tegasnya.

Dengan semangat yang sama, Ustaz Destriyo mengungkapkan harapannya atas pelatihan ini. “Saya berharap adanya peningkatan kualitas SDM guru mengaji bagi santri, terutama untuk santri kelas 5 dan 2 SMAWI,” pungkasnya.

Pelatihan ini menjadi langkah penting dalam mempersiapkan para santri untuk menjadi pengajar al-Qur’an yang kompeten dan siap mengemban amanah dakwah di masyarakat.