Jakarta, Senin, 15 Juli 2024 – Mudir al-Ma’had Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza, K.H. Zahid Purna Wibawa, S.T., menghadiri undangan dari Kedutaan Besar Turki dalam rangka memperingati Hari Demokrasi dan Persatuan Nasional Turkiye 15 Juli. Turut mendampingi dalam pertemuan tersebut adalah Majelis Khidmah, Prof. Ismatu Ropi, Ph.D., dan Dr. Aan Rukmana, M.A., M.M. Acara ini diselenggarakan di kantor Yunus Emre Institute yang berlokasi di Jl. Bintaro Taman Timur No.11, Bintaro, Jakarta.
Hari Demokrasi dan Persatuan Nasional Turki adalah sebuah peristiwa bersejarah yang diperingati setiap tahun untuk mengenang peristiwa kudeta yang gagal pada 15 Juli 2016. Pada hari tersebut, masyarakat Turki menunjukkan keberanian dan persatuan mereka dalam menghadapi upaya kudeta yang mengancam demokrasi negara tersebut. Peringatan ini bertujuan untuk mengenang keberhasilan mempertahankan sistem demokrasi dan menghormati pengorbanan rakyat Turki yang berjuang untuk melindungi institusi demokrasi mereka.
Dalam wawancara khusus, Dr. Aan Rukmana (Majelis Khidmah) menjelaskan bahwa undangan tersebut merupakan kerja sama antara Kedutaan Turki dan Yunus Emre Institute. “Acara itu kerja sama kedutaan Turki dengan Yunus Emre. Daar el-Qolam 3 diundang karena punya kerja sama dengan Medipol University, Halic University, Istanbul Sabahatin Zaim University. Insya Allah kita akan MoU dengan Yunus Emre,” ungkap Dr. Aan.
Yunus Emre Institute adalah lembaga kebudayaan yang didirikan oleh pemerintah Turki untuk memperkenalkan dan menyebarluaskan budaya, bahasa, dan sejarah Turki di seluruh dunia. Selain mengadakan berbagai kegiatan kebudayaan, Yunus Emre Institute juga menawarkan beasiswa bagi mahasiswa internasional, termasuk mahasiswa Indonesia, yang ingin melanjutkan pendidikan di kampus-kampus negeri di Turki. Program beasiswa ini bertujuan untuk memfasilitasi pertukaran budaya dan pengetahuan antara Turki dan negara-negara lain.
Dr. Aan Rukmana berharap bahwa kerja sama ini akan membawa banyak manfaat, khususnya dalam membuka peluang belajar bagi santri-santri Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza. “Insya Allah ini akan menjadi bagian dari kerja sama strategis untuk pengembangan, bukan hanya beasiswa, tapi juga pengembangan bahasa, termasuk juga kemungkinan kerja sama untuk pengembangan infrastruktur yang lainnya seperti perpustakaan, dan sebagainya,” tambahnya.
Dengan langkah ini, Dr. Aan berharap dapat memperluas peluang pendidikan dan kerja sama internasional bagi Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza serta mendukung pengembangan pendidikan dan kebudayaan yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak.
Bagaimanapun, undangan Kedutaan Besar Turki dalam rangka memperingati Hari Demokrasi dan Persatuan Nasional Turkiye itu bersifat istimewa, karena tidak semua lembaga pendidikan mendapatkan undangan tersebut. Hal ini menunjukkan hubungan istimewa antara Kedutaan Besar Turki dan Yunus Emre Institute dengan Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza. Sebagaimana disebutkan oleh Ustaz Mohammad Iqbal Akbari dari University Center, diharapkan ini menjadi jembatan bagi kerja sama yang membuka kesempatan bagi para santri untuk melanjut pendidikan di Turki. “Mereka berkesempatan untuk menjadi bagian dari global citizen,” ujar Ustaz Iqbal.