K.H. Zahid Purna Wibawa, S.T: “Membahagiakan Anak Yatim, Pahalanya Sangat Besar”

Pada Kamis, 18 Juli 2024, Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza menyelenggarakan Peringatan Hari Asyura dan Santunan Anak Yatim yang dimulai pada pukul 20.00 WIB di Aula Tasabuq. Acara ini dihadiri oleh seluruh guru, santri, dan sejumlah tamu undangan. Mudir al-Ma’had Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza, K.H. Zahid Purna Wibawa, S.T. memimpin langsung acara tersebut.

Dalam pembukaannya, Kiai Zahid mengucapkan terima kasih atas kehadiran Camat Jayanti, H. Yandri Permana; Kepala Desa, Sihabudin; Kapospol Subsektor Jayanti, Eka Karma; serta semua ustaz, ustazah, para santri, dan anak-anak yatim.

Kiai Zahid kemudian menyampaikan tentang pentingnya bulan Muharram, yang dikenal sebagai bulan bagi anak yatim. Beliau menyatakan ada tiga momen penting untuk berbagi, salah satunya adalah berbagi dengan anak yatim. Kiai Zahid menekankan betapa besar pahala yang diperoleh saat mengusap kepala anak yatim, terutama di bulan Muharram. Sentuhan kasih sayang tersebut, menurutnya, akan mendatangkan ganjaran besar dari Allah Swt.

“Kita berbagi kepada anak yatim di bulan Muharram ini. Kita sentuh, pegang kepalanya, rambutnya, pahala yang sungguh sangat besar ganjarannya dari Allah Swt.,” ucap Kiai Zahid.

Kegiatan berbagi ini, jelas Kiai Zahid, sangat penting dan bernilai karena masih banyak lingkungan sekitar yang sangat membutuhkan uluran tangan. Banyak anggota masyarakat yang kurang mampu, sehingga bantuan yang diberikan sangat terasa manfaatnya bagi mereka. Mereka pun mendoakan kita semua.

Kiai Zahid pun menerangkan, ada tiga keutamaan dari kegiatan ini. Pertama, mendapatkan pahala yang besar. Kedua, melembutkan hati dan dikabulkannya doa-doa. Ketiga, memasukkan kita ke dalam surga Allah Swt. “Seperti yang disampaikan oleh Nabi, surga yang jaraknya antara dirimu dengan aku seperti jarak antara jari telunjuk dan jari tengah. Artinya, kita akan didekatkan oleh Allah di surga bersama Nabi Muhammad Saw.,” ujar beliau.

“Karena itu anak-anak yang saya cintai. Kebiasaan ini harus terus kita laksanakan, sehingga menjadi jiwa kita. Ketika anak-anakku sudah besar nanti, anak-anak menjadi alumni nanti, kebiasaan ini tetap dilanjutkan,” tambahnya.

Pendidikan di pondok pesantren pasti mengajarkan kebaikan. Maka sekali lagi, disiplin bukan untuk mengekang tetapi justru untuk membebaskan.

“Insya Allah, semoga kita semua mendapatkan pahala dari Allah Swt. dan termasuk golongan yang akan didekatkan oleh Allah kepada Baginda Nabi Muhammad Saw. di surganya Allah Swt. Amin ya Allah ya robbal alamin,” ucapnya.

Selanjutnya, Kiai Zahid memimpin pembacaan Yasin, tahlil, dan doa bersama. Acara berlangsung dengan penuh khidmat hingga selesai. Pembagian santunan untuk anak-anak yatim berjalan dengan baik dan memberikan senyum bahagia bagi mereka.

Skip to content