Keutamaan Doa Guru: Sirr dan Futuh
Doa seorang guru memberikan pengaruh terhadap murid-muridnya, baik secara sirr maupun futuh. Foto: Bayu Adjie.

Dalam pendidikan pesantren, hubungan antara guru dan murid bukan sekadar transfer ilmu, tetapi juga ikatan spiritual yang mendalam. Ustaz Andhika Alviyanto, Lc., salah satu pengajar di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza, mengungkapkan bahwa doa seorang guru memiliki kekuatan yang mampu membuka pintu pemahaman ilmu bagi santri. Bukan hanya usaha keras dan ketekunan yang menentukan keberhasilan, tetapi juga restu dan keberkahan dari guru yang bisa menjadi kunci sukses dunia akhirat.

Ustaz Andika pun menekankan pentingnya doa guru bagi murid-muridnya. “Keutamaan dan doa guru terhadap muridnya sangat banyak sekali, salah satunya adalah bisa mendapatkan sirr (rahasia) dan juga futuh (kemudahan dalam memahami ilmu) berkat doa guru,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan mengenai pentingnya sikap taat dan hormat kepada guru di pesantren. “Para santri diajarkan untuk taat dan hormat kepada guru. Mengapa demikian? Karena sebanyak apa pun kita memiliki ilmu, kalau tidak takzim kepada guru semuanya tidak ada manfaatnya,” lanjutnya.

Ustaz Andika menambahkan bahwa sering kali orang yang memiliki banyak ilmu tidak bermanfaat karena kurangnya penghormatan kepada gurunya. “Berapa banyak orang yang memiliki banyak ilmu tapi tidak bermanfaat karena tidak taat kepada guru, dan berapa banyak orang yang memiliki sedikit ilmu tapi karena takzimnya kepada guru, ilmunya bermanfaat dunia akhirat,” jelasnya.

Ustaz Andika juga berbagi cerita tentang seorang ulama bernama Qadhi ‘Iyadh, yang berdoa di depan Ka’bah untuk murid-muridnya. “Dalam kitab Tartib al-Madarik wa Taqrib al-Masalik diceritakan tentang seorang guru mulia yang datang ke Ka’bah dan berdoa: اللَّهُمَّ أَيُّمَاغُلَامٍ عَلَّمْتُهُ، فَاجْعَلْهُ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ. Artinya: ‘Ya Allah, siapa pun yang telah aku ajari, tempatkan dia di antara hamba-hamba-Mu yang saleh.’”

Doa ini, menurut Ustaz Andika, menghasilkan dampak yang luar biasa. “Dikatakan bahwa setelah berdoa demikian, guru tersebut berhasil mencetak sekitar sembilan puluh ulama dan orang-orang saleh melalui pengajaran dan bimbingannya,” katanya.

Ia menegaskan bahwa keberhasilan seorang murid dalam memahami ilmu tidak hanya berasal dari usaha fisik, tetapi juga dari usaha batiniah. “Hikmahnya adalah bahwa keberhasilan dan pemahaman seorang murid atau santri terhadap ilmu tidak hanya hasil dari usaha fisik semata, tetapi juga memerlukan usaha batiniah. Keseimbangan antara usaha pembelajaran yang maksimal dan doa yang terus-menerus ditujukan kepada Allah Swt. sangatlah penting,” pungkasnya.