Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza memiliki “Disco”, tapi ini bukanlah alunan musik disko atau joget ala Tiktok. Bukan. Di sini, Disco adalah singkatan dari Dza ‘Izza Science Community yang mewadahi santriwan dan santriwati untuk mengkaji bidang sains secara lebih mendalam dan menyenangkan.
Ustaz Jaka Sudira, pembimbing Disco di Daar el-Qolam 3, menjelaskan bahwa Dza ‘Izza Science Community adalah kegiatan ekstrakurikuler keilmuan. “Dza ‘Izza Science Community (Disco) merupakan ekstrakurikuler keilmuan untuk mewadahi santriwan dan santriwati yang memiliki minat di bidang sains. Disco memiliki dua kegiatan, yaitu olimpiade dan pengembangan kreativitas (science project),” ungkapnya, Jumat (8/11/2024).
Lebih dari sekadar mempelajari teori, kegiatan Disco diisi dengan beragam proyek eksperimen yang mendorong keterampilan ilmiah. Dalam setiap pertemuannya, anggota komunitas ini diajak membuat proyek atau eksperimen yang berbeda. Beberapa eksperimen yang diadakan antara lain “Asap Aladin,” “Pasta Gigi Gajah,” “Tangan Api,” “Oobleck,” “3D Sel Hewan dan Tumbuhan,” hingga tes praktis seperti golongan darah, kolesterol, dan gula darah.
“Target capaian Disco ialah menjadi wadah komunitas sains bagi para santriwan dan santriwati, menghasilkan project dan eksperimen yang kreatif dan inovatif, serta menjadikan santriwan dan santriwati ahl al-‘Izzah berbudaya ilmiah,” tambah Ustaz Jaka.
Sebagai komunitas ilmiah di pesantren, Disco bertujuan untuk mengasah kemampuan santri dalam berpikir kreatif dan kritis. Dengan kegiatan seperti ini, Daar el-Qolam 3 mendorong generasi santri yang tidak hanya mendalami ilmu agama tetapi juga memiliki kompetensi ilmiah yang tinggi, serta budaya penelitian yang mungkin tidak selalu ditemukan di lingkungan pesantren pada umumnya.