Siapa bilang belajar di pondok pesantren itu membosankan, terkekang, dan monoton? Karena kenyataannya, kehidupan di pesantren memiliki berbagai kegiatan seru di luar jam belajar formal yang dapat diikuti para santri.
Di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza, para santri dapat memilih dan mengikuti beragam kegiatan ekstrakurikuler, mulai dari aktivitas keilmuan, olahraga, seni, hingga keterampilan. Daar el-Qolam 3 betul-betul memberikan ruang bagi santrinya untuk berkembang sesuai minat dan bakat mereka.
Berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang ditawarkan bukan sekadar ajang pelepas penat, tetapi sebuah upaya untuk menyeimbangkan aspek akademik dengan pengembangan diri secara utuh. Menurut Ustaz Tarmin Alamsah, selaku penanggung jawab utama kegiatan ekstrakurikuler, seluruh program ini diharapkan mampu menjadi wadah bagi santri untuk mengembangkan minat dan bakatnya di bidang masing-masing, sekaligus memacu prestasi non-akademik. “Santri juga dibentuk agar memiliki skill dan mampu bersaing dengan sekolah luar, serta memberikan kegiatan yang menyenangkan dengan cara positif bagi siswa,” ujarnya dalam wawancara pada Jumat (8/11/2024).
Di bidang keilmuan, para santri dapat bergabung dalam kelompok-kelompok studi khusus yang memungkinkan mereka mengeksplorasi topik yang diminati, baik yang berkaitan dengan agama maupun sains modern. Terdapat beberapa klub yang dapat dipilih, antara lain Dza ‘Izza Robotic Club, Dza ‘Izza Water Rocket Club, Dza ‘Izza Social Community (Socius), Dza ‘Izza Science Community (Disco), Dza ‘Izza Inteleksia, dan Dza ‘Izza Computer Club. Melalui kegiatan ini, santri tidak hanya diajak memahami teori, tetapi juga dilatih untuk berpikir kritis, bertukar pikiran, dan bekerja sama.
Sementara itu, bagi yang gemar olahraga, pondok ini menyediakan berbagai pilihan seperti sepak bola, bulu tangkis, atau bela diri. Untuk santri putra, tersedia cabang olahraga seperti Sepak Bola, Futsal, Basket, Badminton, Silat, Bola Voli, dan Takraw. Sedangkan santri putri dapat memilih Basket, Badminton, dan Voli. Aktivitas-aktivitas ini tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga memperkuat ikatan persaudaraan. Di lapangan, santri belajar tentang sportivitas, semangat tim, dan ketangguhan mental.
Di bidang seni, keterampilan seperti melukis, musik, atau kaligrafi menjadi wadah ekspresi diri. Para santri putra dapat memilih untuk berkreasi dalam bidang Band, Marawis, Hadroh, Paduan Suara, Seni Lukis, Kaligrafi, atau JMQ. Sementara untuk santri putri, kegiatan seni yang tersedia mencakup Band, Paduan Suara, Tari Kolosal, Tari Saman, Seni Rupa, Kaligrafi, dan JMQ. Di sini, para santri dapat berkreasi dan mengasah kemampuan estetika mereka. Kegiatan seni ini juga membuka peluang untuk mengenali bakat terpendam yang mungkin tidak terlihat di ruang kelas.
Pesantren ini juga menawarkan kegiatan kokurikuler yang memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan keterampilan organisasi. Kegiatan kokurikuler yang bisa diikuti antara lain Marching Band, Pramuka, Paskibra, dan Keputrian.
Seluruh kegiatan ini diatur dengan sistem yang terjadwal dan disiplin. Bukan berarti kaku, tetapi teratur, sehingga kehidupan pesantren tetap seimbang antara belajar, ibadah, dan kegiatan tambahan. Di sini, para santri belajar pentingnya tanggung jawab dalam kebebasan; bahwa di setiap kegiatan ada waktu dan tempatnya masing-masing.
