Kemampuan di bidang bahasa sangat penting sebagai media komunikasi yang dapat memperluas jangkauan pergaulan dan mendukung kesuksesan seseorang. Selain itu, kemampuan ini juga menjadi sarana untuk menguasai ilmu pengetahuan dari beragam literatur. Dengan menguasai bahasa, seseorang dapat menjalin hubungan yang lebih baik dengan orang lain dari berbagai latar belakang. Bahasa juga membuka pintu untuk memahami budaya lain dan meningkatkan toleransi. Oleh karena itu, meningkatkan keterampilan berbahasa adalah investasi berharga bagi para santri untuk masa depan yang lebih cerah.
Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Ustaz Andhika Ahmad Omar, Bagian Disiplin Bahasa, bahwa kemampuan bahasa sangat penting bagi santri dari segi keilmuan ataupun berkomunikasi, baik bahasa Arab, Inggris, Turki, Prancis, dan lainnya. Karena bahasa adalah pembuka dan juga penghubung dengan siapapun. Dengan bahasa, seseorang bisa mendapatkan ilmu yang sangat banyak, karena ilmu di dunia ini sangat luas dan harus memahami juga bahasanya.
Ustaz Andhika pun menyebutkan perkataan ulama tentang pentingnya Bahasa, khususnya Bahasa Arab:
مفتاح العلوم فى اللغة العربية
Kunci dari semua ilmu itu ada di bahasa Arab.
“Perkataan tersebut benar adanya, jika kita mahir dalam berbahasa kita juga akan mudah untuk mendapatkan ilmu,” ujarnya saat diwawancara pada Selasa (6/8/2024).
“Tak hanya untuk mempelajari ilmu, bahkan dalam hal komunikasi pun bahasa sangat penting dan berpengaruh bagi yang menguasainya, karena dengan bahasa seseorang dapat memudahkan untuk berbicara dengan orang lain baik orang pribumi sendiri ataupun orang asing,” tambahnya.
Ustaz Andhika menyebutkan sebuah ungkapan menarik tentang bahasa yang mengatakan:
من تعلم لغة قوم أمن من مكرهم
Barang siapa yang mempelajari (menguasai) bahasa suatu kaum maka ia akan aman dari gangguan-gangguan mereka.
“Jelas, singkat dan padat, jikalau manusia ingin selamat di suatu kaum, baik di negara mana pun itu, maka harus bisa bahasa negara tersebut,” ujarnya.
Ustaz Andhika menjelaskan bagaimana cara santri agar dapat memaksimalkan kemampuan bahasanya. “Ada banyak cara, sesuai dengan disiplin Pondok Pesntren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza, merupakan cara yang tepat, dari pemberian Mufradat (Kosa kata) di setiap pagi, memudahkan santri untuk mengetahui bahasa-bahasa asing yang baru. Kemudian santri juga harus bisa menerapkan serta mempraktikkan kosakata apa yang telah diberikan bagian bahasa, karna dengan demikian santri akan terbiasa berbicara bahasa Arab atau bahasa Inggris,” katanya.
“Santri harus konsisten dalam mempraktikkan bahasanya, baik di kelas, kamar, masjid, kantin, dan bahkan di toilet pun harus menggunakan bahasa, karena dengan ikhtiyar itu santri lain, yang tadinya tidak berbahasa, akan terbawa dengan lingkungan sendiri. Lalu kesadaran untuk berbahasa resmi pesantren yaitu bahasa Arab dan Inggris,” sambungnya.
Ustaz Andhika berharap agar para santri Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza makin meningkatkan penguasaan bahasanya, baik Arab ataupun Inggris. Karena keberhasilan mereka di bidang bahasa, akan menjadi salah satu wasilah untuk mewujudkan cita-cita mereka di masa depan.
“Harapan kami sebagai Bagian Disiplin Bahasa, semoga seluruh santri dapat memaksimalkan untuk berbicara bahasa di setiap waktunya, dan juga semoga bahasa yang digaungkan dengan “Mahkota Pesantren” bisa terwujud kembali dengan tekad yang kuat serta semangat juang yang tinggi. Karena dengan demikian, jikalau santri sudah menguasai suatu bahasa, maka akan memudahkan santri tersebut untuk belajar ke negara mana pun yang ia ingin tuju,” pungkasnya.