Pada Rabu (3/7/2024), Mudir al-Ma’had Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza, K.H. Zahid Purna Wibawa, S.T. menyampaikan arahan-arahan terkait target pencapaian di Tahun Ajaran 2024/2025. Dalam kegiatan yang diselenggarakan Ballroom Asy-Syahid itu, Kiai Zahid menekankan sejumlah hal penting yang harus menjadi perhatian bersama bagi Manajemen Inti.
Disampaikan oleh Kiai Zahid, bahwa Manajemen Inti merupakan bagian utama di pondok pesantren. “Ruh utama, yang menggerakkan seluruh asatiz, yang menggerakkan keluarga besar Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza, seluruh santri, wali santri, hingga karyawan. Kalau ini tidak bergerak maka ia akan menjadi hilang, menjadi kehilangan ruh dari pondok pesantren ini,” ucap Kiai Zahid.
Pondok pesantren, lanjut Kiai Zahid, tidak bergantung kepada siapapun, tapi kepada sistem yang ada di dalamnya. Bukan berdasarkan figur siapa orangnya, tapi berdasarkan sistem yang ada di dalamnya.
Kiai Zahid mengingatkan bahwa masing-masing individu tidak boleh merasa tidak bisa atau tidak mampu atas bidang yang menjadi amanahnya. “Tidak ada kata tidak siap. Semua untuk mencari rida Allah Swt. Asalkan ada niat dan mau belajar, insya Allah akan mampu,” tegas Kiai Zahid.
“Jika kita dikoreksi, ditegur, jangan kemudian merasa tidak bisa, tapi justru itu menjadi cambukan bahwa tidak ada orang yang sukses tanpa mengalami kegagalan. Kita sering sekali mendengar kata-kata ini, tapi belum masuk ke dalam etos hidup kita. Kesalahan yang kita lakukan, harus menjadi pembelajaran kita agar lebih baik,” lanjutnya.
Kiai Zahid mengajak semua untuk bekerja dengan hati, bukan hanya dengan tenaga dan pikiran. “Mulailah kita bekerja, mengabdi, beribadah kepada Allah Swt., mendidik santri-santri, dengan menggunakan hati. Bukan cuma tenaga, bukan hanya pikiran, tapi dengan menggunakan hati. Karena ketika sudah menggunakan hati, maka anak didik kita akan kita anggap seperti anak kita. Itulah yang akan membuat anak tersentuh,” jelasnya.
Kiai Zahid menekankan agar peran guru dalam pendampingan santri terus ditingkatkan sehingga kehadiran guru dirasakan sebagaimana kehadiran orang tua yang membimbing mereka. Aspirasi santri akan lebih tersalurkan dalam minat dan bakat mereka. Santri memiliki ruang untuk mengekspresikan minat dan bakat mereka sehingga menjadi betah di pesantren.
Kiai Zahid juga menekankan perhatiannya untuk meningkatkan daya serap ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur-jalur yang ada, baik jalur prestasi akademis (nilai rapor), jalur UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer), jalur mandiri, maupun jalur prestasi non-akademis. Semua bagian mem-follow up program jurusan di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza menuju PTN. “Ini tanggung jawab kita bersama,” ujar Kiai Zahid.
Menurut Kiai Zahid, semua harus memperhatikan persiapannya dengan lebih detail terkait strategi untuk masuk PTN atau PTS di dalam maupun di luar negeri. Termasuk program-program beasiswa yang ditawarkan oleh kampus-kampus yang memiliki kerja sama dengan Daar el-Qolam 3, sehingga perlu dilakukan pendataan dengan baik atas santri yang layak untuk mendapatkan beasiswa.
“Kita tahun ini berpikir lebih detail, lebih kreatif, dan kembangkan berdasarkan panduan yang sudah ada,” kata Kiai Zahid.
Efektif, Efisien, dan Kolaboratif
Bekerja dengan efektif, efisien, dan kolaboratif menjadi tekanan utama dalam pembicaraan Kiai Zahid. Efektif berarti program kerja harus memiliki impact sesuai tujuan pencapaian. Efisien berarti tepat sasaran tanpa penghamburan anggaran. Kolaboratif berarti kerja sama antara satu bagian dengan bagian lainnya. “Tahun ini kita buat pekerjaan dengan baik,” ujarnya.
Berikutnya, Kiai Zahid menyebutkan tentang Student Engagement and Attracting Program yang bertujuan untuk mempererat hubungan antara pesantren dengan santri dan wali santri, bahkan hingga mereka menjadi alumni.
“Hubungan ini, orang tua dengan anak harus kita bangun, sehingga nanti secara formalnya lembaga ini, pesantren kita berhubungan dengan alumni, berbagi informasi, ada kegiatan apa kita beritahukan kepada mereka, sehingga nanti mereka bisa ikut berperan melakukan sosialiasi baik di media sosial, di Instagram, Whatsapp, dan sebagainya. Jadi, nanti kita akan lebih banyak yang peduli,” jelasnya.
Kiai Zahid pun mengingatkan agar setiap program yang dibuat harus terukur. Seperti ada ungkapan, If we can’t measure it, we can’t manage it. Jika kita tidak bisa mengukurnya, maka kita juga tidak bisa mengaturnya. “Makanya harus terukur semua,” ucapnya.
Kemudian, sekali lagi Kiai Zahid menekankan pentingnya sinergi atau kolaborasi. “Sinergi harus ditumbuhkan di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza. If you want to go fast, go alone. If you wan to go far, go together. Kita harus bersama-sama, sesuai dengan nilai fundamental pesantren, yaitu ukhuwah Islamiyah. Ini penting,” jelas Kiai Zahid.
“Tidak ada orang hebat karena sendiri. Orang hebat itu karena bersama-sama,” tambahnya.
Pertemuan ini diharapkan menjadi persiapan bersama dalam rangka menyongsong Tahun Ajaran 2024/2025 dengan semangat dan persiapan yang lebih matang dan terencana dengan baik, sehingga berhasil meraih pencapaian yang lebih baik dari sebelumnya.