Kisah Imam Bukhari Diuji 100 Soal Oleh Para Ulama Baghdad
Saat berkunjung ke Baghdad, Imam Bukhari diuji oleh sepuluh ulama dengan seratus hadis

Ketika ilmu telah melekat dalam dada, pengujian apapun tidak akan membuat seseorang lupa atau alpa. Hal ini tercermin dalam diri Imam Bukhari, yang tetap teguh ketika ilmunya diuji oleh para ulama. Ini dapat menjadi contoh teladan yang baik bagi para santri dan kita semua.

Peristiwa ini terjadi di kota Baghdad, ketika sejumlah ulama hadis setempat ingin menguji ketelitian dan hafalan Imam Bukhari. Mereka mengumpulkan 100 hadis yang telah diubah-ubah sanad (rantai perawi) dan matannya (isi hadis). Sepuluh ulama ditugaskan untuk membacakan masing-masing sepuluh hadis yang sudah diubah tersebut di hadapan Imam Bukhari.

Setelah mendengar dan menyimak seluruh hadis, Imam Bukhari dengan tenang mengatakan bahwa ia tidak mengenali hadis-hadis tersebut dalam bentuk yang dibacakan. Namun, setelah itu, beliau mulai mengoreksi satu per satu, menyebutkan sanad dan matan yang benar, dan mengembalikan setiap hadis yang diubah ke bentuk aslinya dengan tepat, tanpa kesalahan.

Peristiwa ini menunjukkan kecerdasan luar biasa Imam Bukhari dalam ilmu hadis. Hafalannya begitu kuat sehingga ia dapat dengan mudah membedakan sanad dan matan yang benar dari yang salah, meski hanya mendengarnya sekali. Ini juga menjadi bukti kekuatan dan kedalaman ilmu beliau yang tidak diragukan lagi. Ilmunya tertanam kuat di dalam jiwanya. Sebuah contoh teladan yang luar biasa para santri.

Kisah ini tidak hanya menonjolkan kemampuan luar biasa Imam Bukhari, tetapi juga menunjukkan standar ilmiah yang tinggi dalam ilmu hadis. Para ulama sangat teliti dalam memastikan keaslian hadis, dan Imam Bukhari berdiri sebagai salah satu figur terpenting dalam tradisi ini.

Kisah ini tercatat dalam berbagai sumber, seperti Muqaddimah kitab Sahih Bukhari dan biografi Imam Bukhari yang ditulis oleh ulama seperti Ibn Hajar al-Asqalani. Kemudian Thabaqat asy-Syafi’iyah al-Kubra karya Tajuddin as-Subki, serta dikomentari oleh Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fath al-Bari sebagai bukti keistimewaan Imam Bukhari.

Sumber : Ibn Hajar al-Asqalani, Fathul Bari. Terj. Amiruddin. Jakarta: Pustaka Azzam, 2002.

Skip to content