Di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza, olahraga mendapat perhatian utama. Hal ini sejalan dengan salah satu Moto Pondok, yaitu “Berbadan Sehat.” Aktivitas olahraga tidak hanya membantu santri menjaga kesehatan tubuh, tetapi juga memberikan manfaat yang lebih luas. Dengan tubuh yang sehat, para santri siap menghadapi berbagai aktivitas belajar, ibadah, dan kegiatan lainnya.
Olahraga memang sangat penting bagi remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan. Terlebih di era digital yang dipenuhi dengan gawai dan media sosial, olahraga sering kali terabaikan, terutama di kalangan remaja dan pelajar. Padahal, aktivitas fisik memainkan peran penting dalam membentuk kesehatan fisik, mental, dan sosial.
Pertama, olahraga membantu remaja dan pelajar dalam menjaga kesehatan fisik. Dr. Michael Bergeron, seorang pakar dalam kesehatan anak, menyatakan bahwa “olahraga secara teratur dapat membantu dalam perkembangan tulang dan otot, meningkatkan kebugaran kardiovaskular, dan mengurangi risiko obesitas serta penyakit kronis seperti diabetes tipe 2”. Aktivitas fisik juga mendukung sistem kekebalan tubuh, yang sangat penting terutama di masa pertumbuhan (Bergeron, 2017).
Kedua, selain manfaat fisik, olahraga juga bermanfaat secara signifikan terhadap kesehatan mental. Dr. Sarah K. Anderson, seorang psikolog olahraga, mengungkapkan bahwa “olahraga dapat meningkatkan mood, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas tidur. Hal ini disebabkan oleh pelepasan endorfin yang dikenal sebagai ‘hormon kebahagiaan'” (Anderson, 2018). Di tengah tuntutan akademis dan tugas-tugas yang dihadapi remaja, olahraga bisa menjadi cara efektif untuk menjaga kestabilan mental mereka.
Ketiga, olahraga juga merupakan sarana yang efektif untuk meningkatkan kemampuan sosial. Melalui partisipasi dalam tim olahraga, remaja belajar tentang kerja sama, komunikasi, dan kepemimpinan. Dr. Robert M. Malina, seorang ahli dalam perkembangan anak, menyatakan bahwa “aktivitas tim membantu anak-anak dan remaja mengembangkan keterampilan sosial yang penting seperti empati, toleransi, dan menghargai perbedaan” (Malina, 2016). Ini adalah keterampilan yang sangat berharga, baik di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Keempat, mendorong prestasi akademik. Banyak yang tidak menyadari bahwa olahraga juga memiliki dampak positif pada prestasi akademik. Dr. Charles Hillman dari Northeastern University menemukan bahwa “ada hubungan positif antara aktivitas fisik dan fungsi kognitif, termasuk perhatian, kecepatan pemrosesan, dan memori” (Hillman, 2019). Remaja yang aktif secara fisik cenderung memiliki konsentrasi yang lebih baik dan mampu mengelola waktu dengan lebih efektif, yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi akademik mereka.
Kelima, mencegah gaya hidup sedentari atau kurang gerak. Anak-anak sekarang menyebutnya “mager” (malas gerak). Ini adalah masalah yang semakin meningkat di kalangan remaja. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kurangnya aktivitas fisik adalah salah satu faktor risiko utama masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Dengan mendorong remaja untuk berolahraga, kita tidak hanya mengurangi risiko penyakit berbahaya akibat kebiasaan hidup sedentari, tetapi juga mendorong gaya hidup yang lebih sehat dan aktif.
Memulai kebiasaan olahraga tidak harus rumit. Dr. Kristina Petersen, ahli gizi dan kesehatan masyarakat, menyarankan bahwa “kuncinya adalah menemukan aktivitas yang disukai dan melakukannya secara konsisten. Ini bisa berupa berjalan kaki, bersepeda, berenang, atau bahkan menari” (Petersen, 2020).
Demikianlah, pentingnya olahraga bagi remaja dan pelajar tidak dapat disangkal. Manfaatnya meliputi kesehatan fisik, mental, sosial, dan akademik. Di tengah meningkatnya penggunaan teknologi dan gaya hidup sedentari, olahraga menjadi semakin penting agar generasi muda kita tumbuh menjadi individu yang sehat dan sukses. Dengan dukungan dari orang tua, guru, dan masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendorong aktivitas fisik yang sehat.
Daftar Pustaka
Bergeron, M. F. (2017). “The Impact of Physical Activity on Bone Health in Children and Adolescents.” Journal of Pediatric Health.
Anderson, S. K. (2018). “Exercise and Mental Health: The Role of Endorphins.” Psychology Today.
Malina, R. M. (2016). “Sports Participation and Positive Youth Development.” International Journal of Sports Science & Coaching.
Hillman, C. H. (2019). “The Relationship Between Physical Activity and Cognitive Function in Children.” Journal of Pediatrics.
Petersen, K. (2020). “Developing Healthy Habits: The Role of Parents and Schools in Promoting Physical Activity.” American Journal of Public Health.
World Health Organization (WHO). “Physical Inactivity: A Global Public Health Problem.” https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/physical-activity.