Silaturahmi dan Orientasi Program SMA Berwawasan Internasional

Berikutnya Kiai Zahid memaparkan langkah pada aspek asuh, yang prinsipnya adalah al-adabu fawqal ‘ilmi (adab lebih tinggi daripada ilmu),  terdapat sebelas, yaitu:

Pertama, leadership. Terdiri atas Basic leadership training, tujuannyamemiliki kewibawaan moral personal; intermediate leadership training, tujuannya memiliki kewibawaan moral institusional; advance leadership training, tujuannya memiliki kewibawaan moral kultural;

Kedua, tajhizul mayit, santri belajar tata cara mengurus jenazah;

Ketiga, imamah, santri dilatih agar mampu menjadi imam;

Keempat, manasik haji, santri belajar tata cara melakukan manasik haji;

Kelima, kajian ba’da subuh, untuk mengisi sisi batiniah;

Keenam, santunan anak yatim (community service) untuk menumbuhkan rasa empati dan kepedulian;

Ketujuh, kajian kitab Tazkiratul Aulia setiap selasa sore, yang berisi kisah-kisah para wali agar santri bisa mengambil i’tibar;

Kedelapan, mengajar membaca al-Qur’an (KBMQ), santri dilatih agar mampu mengajar membaca al-Qur’an. Mereka dibimbing agar mampu menjadi guru ngaji bagi teman-temannya;

Kesembilan, salat tahajud dan dhuha terjadwal,  agar terbiasa melaksanakan salat malam dan salat dhuhan

Kesepuluh, puasa sunnah senin, kamis, dan ayyamul bidh, yaitu puasa  setiap tanggal 13, 14, 15 Hijriyah di saat purnama;

Kesebelas, kokurikuler dan ekstrakurikuler. Kokurikuler meliputi keputrian (hasta karya, tata boga, tata busana, tata rias), Pramuka, dan marching band. Ekstrakurikuler meliputi olahraga (futsal, sepak bola, voli, basket, badminton, sepak takrau, bela diri), seni (musik, paduan suara, marawis, hadrah, tarian, dan seni rupa), keilmuan (robotik, roket air, komputer, sains, sosial, dan Dza ‘Izza Inteleksia).

Kiai Zahid kemudian memaparkan partnership, yaitu kerja sama dengan perguruan tinggi luar negeri, seperti Josai International University (Jepang), Ez-Zitouna University (Tunisia), University Mohammed Premier Oujda (Maroko), International University of Africa (Sudan). Semua universitas ini memiliki keunggulan masing-masing.

“Ini adalah ikhtiar kami untuk terus berupaya mengembangkan anak-anak kita menjadi ahlulizza dengan menuntaskan proses pendidikan enam tahun,” ujar Kiai Zahid.

“Saya bersama para asatiz berupaya untuk meningkatkan kualitas anak-anak kita dan pondok pesantren ini,” lanjut beliau.

Kiai Zahid pun mengajak para hadirin untuk bersama-sama membangun, menjaga, dan memajukan Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza tercinta ini.

“Mudah-mudahan ini menjadi amal jariah kita semua,” kata Kiai Zahid.

Terakhir, Kiai Zahid memimpin doa bersama untuk kebaikan bagi penggagas dan pendiri Pondok Pesantren Daar el-Qolam maupun seluruh warga Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza.