Pada Jum’at (17/11/2023) Bagian Bahasa (Language Advisory Council) mengadakan language exam. Ini adalah ujian yang diselenggarakan sebelum Ujian Akhir Semester. Santri menjawab pertanyaan yang terkait dengan vocabulary (mufradat) dan idiom (uslub) berbahasa Arab dan Inggris.
“Language exam ini bertujuan sebagai evaluasi akhir untuk materi-materi yang sudah diberikan Bagian Bahasa di luar jam formal KBM,” kata Ustaz Alvin Muslim Sardar Kasubag Bagian Bahasa Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh santri putra dan putri Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza. Santri putra dilaksanakan di masjid dan aula, untuk santri putri dilaksanakan di musala.
Waktu ujian berlangsung selama 30 menit, pukul 06.30 – 07.15 WIB, dengan materi yang diujikan adalah vocabulary (mufradat) dan idiom (uslub). Sebelum menghadapi language exam, para santri telah diberikan persiapan sebelumnya.
“Persiapan yang dilakukan anak-anak sebelum language exam, di antaranya mereka mendapat kosa kata dan idiom (uslub) setiap pagi setelah salat subuh (Ahad, Senin, Selasa, Rabu dan Kamis). Kemudian, sebelum diadakannya language exam, mereka secara bersama-sama mengulangi kosa kata dan idiom (uslub) yang telah diberikan dari awal hingga akhir kosa kata dan idiom (uslub) yang akan diujikan,” kata Ustaz Tb. Wildanul Hakim, S. Hum. Kepala Bagian Bahasa Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza.
Menurut Ustaz Wildan, tujuan dari language exam adalah sebagai bahan evaluasi santri terhadap perkembangan dan penggunaan bahasa resmi, baik Arab maupun Inggris. Ustaz Wildan berharap agar kemampuan berbahasa santri semakin meningkat.
“Harapannya agar santri mampu berbicara dengan menggunakan bahasa resmi (Arab dan Inggris) dalam aktivitas sehari-hari, karena kosa kata dan uslub yang diberikan merupakan kosa kata harian yang sering dipergunakan dalam percakapan sehari-hari dan sesuai dengan pelajaran yang mereka pelajari di kelas. Hal ini untuk mempermudah santri dalam memahami pelajaran serta memperkaya kosa kata dan idiom (uslub),” ujar Ustaz Wildan.
Demikian pula menurut Ustaz Alvin, tujuan dilaksanakannya language exam adalah sebagai persiapan materi dalam menghadapi ujian lisan. Selain itu juga, untuk kebutuhan nilai bagian bahasa di rapor jalur asuh.
Ustaz Alvin pun berharap, dengan language exam ini para santri dapat meningkatkan kemampuannya di bidang bahasa.
“Santri tidak melupakan materi dari bagian bahasa yang diberikan di luar jam formal. Santri dapat mengaplikasikan materi yang diberikan. Selain itu, menjadi bahan ukur dan evaluasi tidak hanya untuk guru dan bagian bahasa, tetapi untuk santri itu sendiri,” pungkasnya.
Bahasa adalah mahkota pesantren. Karena itu berbagai kegiatan yang terkait penguasaan bahasa sangat lah penting dan harus terus didorong. Bahasa merupakan bekal bagi santri untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan berekspresi. Bahasa menghubungkan seseorang pada dunia. “Language links you to the world.” Bahkan seperti dikatakan Angela Carter, Language is power, life and the instrument of culture, the instrument of domination and liberation” (Bahasa adalah kekuatan, kehidupan dan instrumen budaya, instrumen dominasi dan pembebasan).