Silaturahmi dan Orientasi Program SMA Berwawasan Internasional

Berikutnya, Kiai Zahid menjelaskan tentang program berwawasan  internasional yang dulunya bernama Program Foundation yang bekerja sama dengan Management and Science University (MSU) Malaysia. Dengan program berwawasan internasional ini santri memiliki kesempatan yang lebih luas, tidak hanya Malaysia.

“Alhamdulillah tahun lalu, angkatan yang baru kemarin diwisuda, beberapa anak menghadap kami, bersilaturahmi, memohon doa, karena mereka akan berangkat ke kampus-kampus luar negeri. Ada empat orang yang kuliah di Yordania, dua orang kuliah di al-Azhar Kairo, ada juga yang kuliah di Yaman, dan juga ke negara-negara lain. Alhamdulillah program ini membuka wawasan. Anak-anak kita yang di Turki ada lebih dari dua puluh orang,” kata Kiai Zahid.

Program ini dipersiapkan dengan penguatan dari sisi bahasa asing, sebagai bahasa komunikasi yang akan dipergunakan di tempat tujuan kuliah. Ada bahasa Prancis, Turki, dan Jepang, yang baru dibuka di tahun ajaran ini.

Kiai Zahid memaparkan langkah yang dipersiapkan agar para santri mampu bersaing di dunia global. Ada dua langkah, yaitu aspek ajar dan aspek asuh. Langkah aspek ajar prinsipnya al-‘ilmu imamul ‘amal (ilmu adalah pemimpin amal), yang terdiri dari enam belas, yaitu:

Pertama, kurikulum berwawasan internasional, yang meliputi dua jurusan. Pertama, IPA/MIA yang terbagi dua konsentrasi, yaitu IT & Engineering dan Health Science. Kedua, IPS/IIS yang terbagi dua konsentrasi, yaitu Business Management & Media Studies dan Dirasah Islamiyah.

Dari semua jurusan dan konsentrasi itu, kurikulum pesantren tetap menjadi basic subjects. Kemudian ada core subject sesuai dengan jurusan masing-masing. Lalu ditambah enrichment subject seperti bahasa asing, thinking skill dan character building.

“Kami sudah mengolaborasikan kurikulum pesantren, kurikulum nasional, kurikulum Cambridge dan IB (International Baccalaureate). Itu yang dikolaborasi menjadi satu sehingga menjadi kurikulum SMA berwawasan internasional,” ungkap Kiai Zahid.

Kedua, LOTEA (language other than English and Arabic), di mana santri akan dibekali bahasa asing sesuai  dengan tujuan kuliah. Bahasa yang akan diajarkan adalah Prancis, Jepang, dan Turki;

Ketiga, program TOEFL & TOAFL. Santri bukan hanya dipersiapkan untuk mengikuti tes TOEFL tetapi juga dilatih di kelas agar mereka mampu menjalani tes dengan baik dan mendapat nilai yang bagus;

Keempat, Bimbel untuk persiapan UTBK-SNBT. Santri akan mendapat latihan-latihan soal, Try Out, mulai dari kelas lima, sehingga mereka terbiasa dengan soal-soal yang diujikan;

Kelima, amaliyah tadris, anak-anak dilatih dengan kemampuan mengajar. Berani tampil dan mengetahui kaidah-kaidah mengajar;

Keenam, karya tulis ilmiah, yaitu membuat karya tulis ilmiah baik dengan metode kualitatif dan kuantitatif;

Ketujuh, speaking with native, yaitu mengundang native speaker agar anak bisa berkomunikasi langsung dengan bahasa asing (Arab, Inggris) kepada native speaker;

Kedelapan, guest lecture, yaitu kuliah umum dari dosen tamu yang ahli di bidangnya;

Kesembilan, goes to campus (GTC), yaitu kunjungan kampus dalam negeri, luar negeri, dan bagi kelas enam ada sit in di kampus yang menjadi tujuan kuliah;

Kesepuluh, kajian kitab turats, yaitu kitab yang menjadi rujukan di pesantren. Ada yang masuk intrakurikuler atau jam formal dan ada pula di luar jam formal;

Kesebelas, tahsin al-Qur’an dengan sanad Imam Hafs. Sebelum lulus dari pondok, bacaan al-Qur’an harus mendapat sertifikat kelulusan;

Kedua belas, tahfizh al-Qur’an juz ke-30 dengan surat-surat pilihan (Yasin, al-Mulk, ar-Rahman, dan bacaan tahlil;

Ketiga belas, tahfizh al-Qur’an juz 1-3. Ini khusus kosentrasi Dirasah Islamiyah;

Keempat belas, thinking skill, yaitu berpikir kritis dan substantif dalam memecahkan masalah (problem solving);

Kelima belas, public speaking, agar santrimampu berbicara di depan publik, misalnya dilatih menjadi khatib jumat, idul fitri, idul adha, dan lainnya;

Keenambelas, pelatihan metode iqra dan tasbih. Santri lulus dengan memiliki dua sertifikat metode iqra dan tasbih;