Santri SMAS 2 Daar el-Qolam Maju Ke OSN Tingkat Provinsi

Olimpiade Sains Nasional kembali digelar untuk tingkat provinsi (OSN-P). Kegiatan yang berada di bawah naungan BPTI dan Dinas Pendidikan Provinsi ini dilaksanakan dari tanggal 6 sampai 8 Mei 2024 secara online. Santri SMAS 2 Daar el-Qolam ikut serta dalam kegiatan ini dan siap bersaing di tingkat provinsi.

“Kegiatan OSN kali ini merupakan tingkat ketiga, setelah tingkat sekolah dan kabupaten, yang dilaksanakan pada 6 sampai 8 Mei 2024. Dari beberapa bidang Olimpiade yang kita ikuti, hanya satu orang yang lolos, yaitu Muhammad Aldeia Khan Arkana kelas 2 MIA A untuk bidang Olimpiade matematika,” terang Ustaz Cucu Sudiana, S.Pd. selaku penanggung jawab yang mendampingi peserta OSN bagi santri Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza.

Menurut Ustaz Cucu, santri peserta OSN mendapatkan bimbingan intensif agar memiliki kesiapan yang lebih baik di tingkat provinsi, mengingat persaingannya yang semakin ketat.

“Setelah pengumuman OSN tingkat kabupaten, langsung kita informasikan kepada santri dan orang tuanya untuk belajar secara mandiri karena masih liburan. Setelah masuk, kita punya waktu sekitar satu minggu untuk mempersiapkan OSN tingkat provinsi. Selama satu minggu ini kita belajar secara intensif dengan pembimbingnya,” jelas Ustaz Cucu.

Kegiatan ini dilaksanakan secara online di sekolah masing-masing, dengan ketentuan-ketuan yang telah disampaikan sebelumnya oleh pihak panitia penyelenggara. Karena itu, peserta diharapkan tertib mengikuti peraturan yang berlaku.

“Untuk OSN tingkat provinsi bidang matematika, anak mengerjakan delapan soal isian singkat dengan jawaban angka bulat. Kemudian ada lagi menjawab empat soal uraian. Nah, yang berbeda pengerjaannya adalah lombanya sepenuhnya online melalui laman BPTI, dari Pusat Prestasi Nasional. Di sana akun kita sudah terdata, tinggal login,” jelas Ustaz Cucu.

“Untuk soal isian singkat tinggal mengetikkan jawabannya, sementara untuk soal uraian kita melakukan proses scanning. Jadi, mengerjakan di kertas kosong terlebih dahulu, kemudian di akhir diberikan waktu untuk meng-upload jawaban dengan cara melakukan scanning melalui handphone, kemudian dikirim ke komputer yang digunakan dan di-upload ke laman BPTI,” lanjutnya.

Menurut Ustaz Cucu, pengawasan berlangsung secara lebih ketat oleh pengawas dari pusat. Bahkan, tidak sedikit peserta yang mendapat peringatan karena tidak mengikuti ketentuan.

“Kita masuk zoom meeting, namun ketika proses pengerjaan kita terbilang tertib, karena ada peserta lain yang mendapat peringatan, baik dari posisi kamera, perilaku si peserta yang tengak-tengok, ngobrol dengan gurunya atau orang lain yang ada di ruangannya. Kita tertib sesuai dengan technical meeting sebelumnya dengan pihak panitia, kita diarahkan harus seperti apa selama proses pengerjaan,” ungkapnya.

Ustaz Cucu pun mengungkapkan, Mudir al-Ma’had sangat mendukung dan mengapresiasi atas capaian anak-anak.

“Bahkan, kita diberi kesempatan untuk memanggil tim dari STKIP Surya yang biasa mendampingi guru-guru untuk peningkatan materi pembelajaran. Namun, karena waktunya terbatas, belum bisa kita laksanakan. Mungkin nanti untuk menuju OSN tingkat kabupaten untuk SMP akan kita coba laksanakan. Jadi, ada mentor khusus dari STKIP Surya untuk mendampingi anak-anak mengikuti olimpiade,” ujarnya.

Demikian pula dukungan dari guru-guru sangat besar bagi kegiatan ini. Mereka juga mendoakan bagi kemenangan santri peserta OSN-P. Hal ini tentu saja merupakan capaian yang luar biasa yang patut mendapat dukungan bersama.

“Kalau kita lihat para peserta yang berhasil lolos yang terdiri dari sepuluh peserta terbaik OSN tingkat kabupaten, kita peringkat ke delapan dengan saingan sekolah-sekolah SMA yang memang terkenal dengan bidang Olimpiade,” ujar Ustaz Cucu.

Ustaz Cucu pun mengungkapkan perlunya penambahan sumber referensi untuk lebih meningkatkan wawasan santri peserta OSN agar semakin berkualitas dan lebih siap dalam menghadapi persaingan yang lebih ketat.

“Kita perlu menambah referensi sumber belajar dengan buku-buku yang lebih update. Perlu diagendakan penyediaan buku-buku terkait OSN,” ujarnya.

Kegiatan OSN tidak hanya semata-mata perlombaan untuk mengukir prestasi, tetapi diharapkan dapat memotivasi para santri untuk terus belajar dan memperluas wawasan. Selain itu, mengasah kedisiplinan, kejujuran, dan menghargai waktu dengan hal-hal positif. Ini akan menjadi bekal bagi santri dalam menghadapi berbagai kompetisi.

“Dengan adanya kegiatan OSN yang saat ini berhasil menembus tingkat provinsi, mudah-mudahan ini memberi efek yang luar biasa pada santri-santri kita untuk lebih semangat lagi belajarnya. Selain itu juga menjadi landasan bagi anak-anak untuk berkompetisi lagi ketika event seperti ini diadakan kembali di tahun ajaran depan,” harap Ustaz Cucu.

“Besar harapan kami, Aldeia bisa lolos kembali dan menuju tingkat nasional mewakili Provinsi Banten dan mewakili SMAS 2 Daar el-Qolam. Ini akan menjadi berita yang luar biasa,” pungkasnya.