Di tengah arus globalisasi yang makin deras dan persaingan yang makin ketat, muncul kebutuhan akan pendidikan yang tak sekadar memberi ilmu, tapi juga membentuk karakter. Menjawab kebutuhan ini, Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza mempersembahkan Program 6 Tahun. Program ini bukan hanya menyatukan pendidikan umum dan agama, tapi menjadi sarana bagi lulusan Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah untuk tumbuh dalam lingkungan yang membangun keimanan, keilmuan, dan wawasan global yang menyeluruh.
Menurut Ustaz Eka Sugandi, Kepala SMAS Daar el-Qolam 2, Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza, usia anak yang ideal untuk memasuki pondok pesantren adalah di atas 11 tahun. Hal ini sejalan dengan teori perkembangan kognitif Jean Piaget, yang menyatakan bahwa pada tahap operasional formal (11 tahun ke atas), anak telah mampu berpikir abstrak, hipotetis, dan deduktif. Pada tahap ini, anak dapat memecahkan masalah kompleks, berpikir tentang kemungkinan, serta mengembangkan penalaran ilmiah dan moral. “Oleh karena itu, pendidikan selama 6 tahun di pesantren setelah lulus SD merupakan waktu yang optimal untuk mengembangkan kepribadian anak secara menyeluruh,” ujar Ustaz Eka saat diwawancara pada Jumat (1/11/2024).
Program 6 Tahun ini memberi santri kesempatan mendalami ilmu agama sekaligus menguasai ilmu umum dalam lingkungan pendidikan setara SMP dan SMA. Di sinilah, para santri tak hanya mengasah akhlak dan keilmuan Islam, tetapi juga menguasai ilmu eksakta dan sosial sebagai bekal masa depan. Harapannya, lulusan Daar el-Qolam tidak sekadar memahami nilai-nilai spiritual, tapi siap menjawab tantangan dunia modern.
“Oleh karena itu, pendidikan selama 6 tahun di pesantren setelah lulus SD merupakan waktu yang optimal untuk mengembangkan kepribadian anak secara menyeluruh. Terlebih lagi, pondok pesantren ini menawarkan program-program unggulan yang telah disebutkan sebelumnya, yang akan semakin mendukung perkembangan kognitif, moral, dan spiritual santri,” kata Ustaz Eka.
Lulusan program ini memiliki akses luas untuk melanjutkan pendidikan di berbagai perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, juga di perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI). Kombinasi pengajaran agama dan ilmu umum selama enam tahun ini menjadi landasan kuat yang akan membuka pintu pendidikan tinggi, baik di dalam negeri maupun luar negeri, sesuai minat dan bakat setiap santri.
Keunggulan Program 6 Tahun ini kian tampak melalui kompetensi-kompetensi unggulan yang dikembangkan secara terstruktur. Para santri dibimbing untuk menghafal Al-Qur’an juz 1, 2, dan 30, serta surat-surat pilihan yang menjadi bekal spiritual. Mereka juga dibekali dengan kemampuan bahasa Arab dan Inggris di tingkat menengah, bahkan diperkenalkan bahasa asing lainnya seperti Mandarin, Prancis, Turki, dan Jepang.
Lebih dari itu, para lulusan didorong untuk berpikir kritis dan percaya diri berbicara di depan publik—kemampuan yang sangat dibutuhkan di era komunikasi global saat ini. Tak hanya pada keterampilan akademis, mereka juga mengenal dasar-dasar penelitian baik kualitatif maupun kuantitatif yang akan membantu dalam memecahkan masalah (problem solving) secara ilmiah.
Program 6 Tahun ini juga menanamkan pendidikan karakter sebagai inti dari setiap proses pembelajaran. Setiap santri dibentuk menjadi pribadi yang luhur, sehat jasmani-rohani, dan peka terhadap nilai-nilai kepemimpinan (leadership) serta pendidikan dasar (pedagogik). Kesiapan ini, baik secara akademik maupun kultural, membekali santri untuk menghadapi dinamika perkuliahan dan tantangan hidup di masa depan.
Program 6 Tahun di Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza adalah investasi bagi masa depan yang berdaya saing. Program ini bukan sekadar pendidikan, tapi perjalanan menuju pembentukan generasi Ahl al-‘Izzah yang siap menghadapi dunia dengan keimanan, ilmu, dan budi pekerti yang luhur—sebuah pilihan pendidikan terbaik bagi mereka yang mendambakan masa depan yang berkualitas dan penuh makna.