Nami Island, Korea Selatan – Dalam kunjungannya ke Korea Selatan, K.H. Zahid Purna Wibawa, S.T., Mudir Ma’had Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza, menyampaikan pesannya kepada para santri di Indonesia. Pesan ini beliau sampaikan saat singgah di Nami Island, Sabtu (28/9/2024) dalam rangka kunjungan ke Ajou University, yang diharapkan menjadi mitra akademis Daar el-Qolam 3.
Kiai Zahid mengingatkan kembali nilai-nilai Ahl al-‘Izzâh—berakhlak, berilmu, dan beradab yang dipegang teguh oleh Daar el-Qolam 3. Beliau menekankan pentingnya menjadi santri Ahl al-Ziyâdah, sebuah subkarakter dari Ahl al-‘Izzâh. “Sebagai ciri daripada Ahl al-‘Izzâh yang pertama adalah Ahl al-Ziyâdah. Ahl al-Ziyâdah adalah pemilik [keistimewaan], orang yang berakhlak, Mutakhalliq, muta’allim, mutamaddin. Itu adalah ciri dari Ahl al-Ziyâdah, turunannya,” kata Kiai Zahid.
Lebih jauh, beliau menegaskan bahwa keberhasilan membangun peradaban selalu dimulai dari akhlak dan ilmu. “Orang yang berakhlak, orang yang berilmu, baru dia akan menciptakan peradaban. Akhlak nomor pertama; kedua adalah berilmu; ketiga adalah berperadaban,” sambungnya.
Melalui pesan ini, Kiai Zahid mengajak para santri untuk tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, namun juga memperkokoh akhlak yang menjadi dasar segala ilmu. “Sepintar-pintarnya manusia, tanpa akhlak nihil, kosong. Kenapa? Karena ruhnya adalah al-adab,” pungkasnya.
Pesan ini menjadi pengingat bahwa santri Daar el-Qolam 3 bukan hanya dituntut untuk unggul dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga harus menjadi sosok yang berakhlak mulia, sebagai bagian dari upaya mewujudkanperadaban yang berlandaskan pada adab dan ilmu.