Maulid Nabi SAW. Menyuburkan Cinta, Menuai Berkah

Nabi Muhammad Saw. adalah teladan sempurna dengan akhlak yang mulia (Qs.al-Qalam: 4). Kehidupannya adalah contoh terbaik bagi manusia, demikian dijelaskan Mustafa Ahmad al-Zarqa dalam Muhammad The Perfect Model for Humanity.

Sementara Karen Armstrong dalam Muhammad: Prophet for Our Time menjelaskan bahwa perjalanan hidup Nabi Muhammad menyingkapkan kerja Tuhan
yang misterius di dunia, dan mengilustrasikan
ketundukan sempurna yang harus dilakukan setiap
manusia kepada yang ilahi.

Inilah yang menjadi semangat utama setiap peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di kalangan umat Islam, yaitu meneladani akhlak beliau, meneladani bagaimana kepatuhan seorang hamba kepada Allah Swt. dan berbuat baik kepada sesama manusia dengan penuh kasih sayang.

“Mereka mencontoh kehidupan
beliau di muka bumi dengan harapan mereka akan
meraih kecenderungan batin Nabi untuk tunduk
sepenuhnya kepada Tuhan,” tulis Armstrong.

Mengingat Nabi, Mengingat Allah
Pada Kamis (12/10/2023) Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. dengan penuh khidmat. Acara yang dihadiri oleh seluruh santri, ustaz, dan ustazah Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza itu membawakan sejumlah kegiatan, mulai dari pembacaan salawat, diskusi, tausiyah, hingga pemberian penghargaan lomba.

Dalam sambutannya, Mudir al-Ma’had Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza K.H. Zahid Purna Wibawa, S.T. menyampaikan pesan penuh hikmah. Baliau pun mengajak santri agar mengambil makna dari kegiatan Maulid Nabi Saw.

“Kehidupan Nabi Muhammad Saw. bila kita resapi akan menggetarkan jiwa kita,” kata Kiai Zahid.

Kemudian Kiai Zahid juga memberikan tekanan pada keutamaan salat dengan segala keistimewaannya. Semua ibadah perintahnya melalui wahyu, sementara perintah salat langsung dari Allah Swt. “Untuk perintah salat, Allah memanggil langsung Nabi Muhammad Saw.”, kata Kiai Zahid.

Kiai Zahid juga mengajak untuk memperbanyak salawat, baik salawat jahriyah maupun sirriyah.
Karena dengan mengingat Nabi, juga mengingat Allah Swt”, demikian kata Kiai Zahid.

Lebih Mencintai Rasulullah Saw.
Peringatan Maulid Nabi Saw. menjadi momentum untuk meningkatkan kecintaan pada Nabi Muhammad Saw.

“Kita mengharapkan santri lebih dekat dengan Rasulullah Saw. dan mencintai beliau” kata Ustaz Khoirul Basyar, B.A. ketua panitia Maulid.

“Diharapkan mereka juga mengetahui sejarah Rasulullah dan bagaimana perjuangan beliau. Di situ kita harapkan santri mengetahui sosok Nabi mereka. Sebab banyak generasi sekarang yang tidak mengetahuinya,” ujar Ustaz Basyar.

Sang Penakluk yang Lembut Hati
Nabi Muhammad disebut dalam sejarah sebagai tokoh penakluk. Namun bukanlah penakluk yang penuh ambisi, tapi penakluk yang lembut hati.

“Nabi Muhammad tidak pernah menaklukkan suatu kota, tanpa terlebih dahulu menaklukkan hawa nafsunya,” kata M.
Fatih Sabili santri 4 Madris yang berkesempatan berbicara.

Karena itulah penaklukkan beliau membawa kedamaian. Hal ini, kata Fatih, sebagaimana peristiwa Fathu Makkah yang berlangsung dengan damai. Rasulullah memberikan jaminan keamanan.

Berikutnya, Ustaz Taftazani (mewakili Majelis Tausiyah) menyampaikan kisah sejarah Nabi Muhammad Saw., sebuah perjalan yang penuh penderitaan. “Namun Nabi Muhammad melewati fase-fase getir ini dengan penuh ketabahan, dan tetap menjadi manusia normal dan saleh,” kata Ustaz Taftazani.

Ustaz Taftazani juga mengungkapkan sejumlah momen-momen penting dan mengharukan dalam sejarah Nabi Muhammad dan kemudian mengambil hikmahnya.

Dilanjutkan dengan Ustaz H. Indrajaya, M.A. yang menekankan kelembutan Nabi Muhammad Saw, kelembutan yang meluas dalam berbagai etika, dari etika pergaulan hingga peperangan.

Hal ini sebagaimana dijelaskan Rehana Shah-Bulbulia dalam bukunya Muhammad Conqueror of Heart bagaimana Nabi Muhammad secara persuasif menaklukkan hati manusia dengan kelembutan, bukan kekerasan dan paksaan.

Acara peringatan Maulid Nabi Muhammad berjalan dengan baik dan lancar. Hingga pemberian penghargaan pemenang lomba Mading, Poster dan Surat Cinta untuk Rasulullah Saw.