Dr. Cemal Sahin: Daar el-Qolam Contoh Integrasi Ilmu Agama dan Sains

Direktur Yunus Emre Enstitüsü Jakarta Dr. Cemal Sahin berkunjung ke Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza pada Kamis (22/2/2024). Ia disambut dengan hangat oleh Mudir al-Ma’had K.H. Zahid Purna Wibawa, S.T. dan Majelis Khidmah. Dr. Cemal pun menyampaikan kesannya terhadap Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza.

“Saya selama sepuluh tahun di Indonesia, pertama kali saya merasa sangat termotivasi yang sangat tinggi. Saya jarang berkunjung ke banyak lembaga-lembaga, pesantren, SMA, SMP, SD, tapi menurut saya, Daar el-Qolam merupakan 10 yang terbaik di Indonesia,” kata direktur lembaga bahasa dan budaya Turki itu.

Dr. Cemal terkesan dengan pendidikan Pondok Pesantren Daar el-Qolam yang merepresentasikan integrasi antara ilmu agama dan sains. Karena salah satu kelemahan umat Islam saat ini masih terjadinya dikotomi di antara kedua disiplin ilmu tersebut. Sementara Daar el-Qolam berhasil mengintegrasikannya.

“Yang paling memengaruhi saya, Dunia Islam sekarang masalahnya integrasi antara ilmu agama dengan sains. Saya lihat di Daar el-Qolam mempersatukan, mengintegrasikan ilmu sains dengan ilmu agama. Ini kekurangan umat Islam di dunia, tapi alhamdulillah jika umat Islam mencari contoh bagaimana integrasi ilmu agama dan ilmu sains, pasti contohnya ada di Daar el-Qolam.  Hal ini sangat dekat visi dan misi yang amat penting, sebagai pemimpin K.H. Zahid, ayahnya juga, dan K.H. Ahmad Rifa’i. Mereka semua merasa bagaimana agar bisa dakwah sempurna dan mendirikan Daar el-Qolam,” jelasnya.

“Jadi, Daar el-Qolam selama 60 tahun memperlihatkan kepada kita bagaimana bisa dakwah secara baik dan sempurna. Daar el-Qolam menurut saya gambar kualitas dakwah yang standarnya tinggi. Jadi, itu yang sangat memengaruhi saya,” lanjutnya.

Mencontoh Pengalaman Daar el-Qolam

Dr. Cemal mengungkapkan harapannya untuk membangun kerja sama dengan Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3, yang menurutnya dapat menjadi mitra kerja sama untuk saling belajar dari kelebihan masing-masing. Apa yang baik dari Daar el-Qolam 3 dapat dipelajari oleh masyarakat Muslim di Turki, demikian pula sebaliknya.

“Di sini siswa-siswi, santri-santri, semuanya disiplinnya sangat tinggi. Semuanya tahu target, cita-cita mereka secara lengkap. Kami sebagai pusat kebudayaan pemerintahTurki, insyaallah akan kerja sama dengan Daar el-Qolam dan insyaallah  kita bukan hanya sediakan di sini bahasa Turki, kami juga sebagai masyarakat Islam di Turki juga mencari bagaimana bisa  mencontoh integrasi ilmu sains dan ilmu agama bisa di satu tempat dan bisa merepresentasikan abad 21. Kami sebagai masyarakat Turki sangat butuh,” ujarnya.

Semangat untuk saling belajar dan bekerja sama dalam kebaikan menjadi keinginan Dr. Cemal, sebagai sosok yang mewakili masyarakat Muslim Turki maupun perwakilan dari sebuah lembaga resmi milik pemerintah Turki yang bergerak di bidang budaya dan bahasa.

“Dengan ini kami akan mentransferkan pengalaman Daar el-Qolam ke Turki juga. Kalau di Turki ada pengalaman baik kami akan transfer ke Indonesia melalui Daar el-Qolam. Saya sangat terima kasih di Indonesia, semoga Daar el-Qolam saya harap, insyaAllah, pasti akan direalisasikan Daar el-Qolam menjadi yang terbaik,” katanya dengan penuh semangat.

Dr. Cemal pun optimis jika kelak Daar el-Qolam akan mengarah kepada pendirian jenjang pendidikan yang lebih tinggi (universitas). Ia menilai integrasi ilmu agama dan sains di Daar el-Qolam sudah lengkap dan SMA pun sudah direalisasikan dengan baik.  “Karena visi dan misi Daar el-Qolam cukup untuk melaksanakan visi ini,” pungkasnya.