
Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza tak hanya mendidik santri yang unggul di lingkungan pesantren, tetapi juga membekali mereka untuk terjun di berbagai bidang kehidupan. Alumni Daar el-Qolam 3 kini berperan aktif dalam beragam profesi, mulai dari pendidikan, dakwah, hingga dunia profesional. Bahkan mereka yang masih melanjutkan studi, baik di dalam maupun luar negeri, tetap menunjukkan kontribusi nyata.
Di sektor pendidikan, tak sedikit alumni yang kini berprofesi sebagai pendidik, mendidik generasi muda dengan nilai-nilai pesantren. Di ranah profesional, alumni Daar el-Qolam 3 juga tidak kalah cemerlang, menunjukkan keunggulan di berbagai sektor. Bagi mereka yang masih menempuh pendidikan di universitas, kiprah mereka di lingkungan akademis terus membuktikan bahwa pendidikan pesantren menjadi landasan kuat dalam menghadapi tantangan dunia modern.
Sebagaimana diungkapkan oleh Gina Dewi Khoerunnisa, alumni angkatan 8, yang menempuh studi di Turki, disiplin dan keberanian adalah dua hal utama yang ia dapatkan dari pendidikan di Daar el-Qolam 3. “Banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan di Daar el-Qolam, salah satunya adalah disiplin dan berani. Hal tersebutlah yang kemudian membawa saya dan membekali saya hingga sampai saat ini. Kemudian kata-kata Ustaz Purna (Mudir al-Ma’had) yang selalu membekas adalah be a global player, jadilah pemain global, jadilah santri yang mendunia,” kata Gina sebagaimana dikutip dari kanal youtube Daar el-Qolam 3
Bagi Faturahman Muhammad, alumni angkatan 9 yang kuliah di Turki, pengalaman yang ia dapatkan di pesantren mengajarkan bahwa tantangan adalah bagian penting dari kehidupan. “Kata-kata Mudir al-Ma’had yang tidak pernah saya lupakan adalah, pelaut yang hebat bukan berasal dari ombak yang tenang, tapi pelaut yang hebat berasal dari ombak yang ganas,” ungkapnya.
Hal serupa juga dirasakan Muhammad Thoriq Ababil, alumni angkatan 8, yang juga melanjutkan kuliah di Turki. Ia mengingat pesan ustaz yang memberikan motivasi kuat dalam perjalanan hidupnya. “Saya teringat salah satu kata-kata ustaz Indra Jaya, just think that you can, and do as you can, so you can. Terima kasih kepada beliau telah mengatakan hal baik tersebut,” ujar Thoriq.
Sementara itu, Raga Awandayu Prakasa, alumni angkatan 7, menekankan pentingnya kemandirian yang diajarkan di pesantren sebagai bekal menghadapi kehidupan kuliah di luar negeri. “Di pondok almamater kita diajarkan untuk hidup mandiri, dan ini adalah bekal kita untuk menjalankan kehidupan kita sehari-hari di dunia perkuliahan, terutama bagi kita yang akan melanjutkan kuliah ke luar negeri,” tuturnya.
Kisah para alumni ini menjadi bukti bahwa Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 bukan hanya tempat menimba ilmu agama, tetapi juga menyiapkan santri untuk berkiprah di manapun mereka berada. Dengan modal pendidikan pesantren yang kuat, para alumni terus membuktikan diri sebagai pribadi tangguh dan bermanfaat bagi masyarakat luas, baik di dunia dakwah, pendidikan, maupun profesional.
Informasi dan pendaftaran: https://psb.daarelqolam3.sch.id/