Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza, terus berupaya menghadirkan lingkungan pendidikan yang ramah dan nyaman bagi para santrinya. Dengan komitmen terhadap pengembangan karakter positif, karakter santri Ahl al-‘Izzah, pesantren ini melaksanan berbagai program yang ditujukan untuk menciptakan atmosfer yang ramah, aman, dan nyaman.
Ustaz Muhammad Chandra, M.H., guru di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza, saat diwawancara pada Kamis (31/10/2024) menjelaskan ikhtiar pesantren ini dalam menciptakan lingkungan belajar yang ramah dan nyaman.
“Salah satu langkah utama kami adalah melibatkan Komisi Perlindungan Anak (KPA) Banten dalam mengadakan penyuluhan mengenai bahaya bullying,” jelas Ustaz Chandra. “Kami mengundang mereka untuk memberikan edukasi tentang jenis-jenis bullying, dampak hukumnya, serta bagaimana mencegah dan menanganinya. Kami ingin pesantren ini menjadi rumah yang aman dan ramah bagi anak-anak, sesuai dengan harapan Kementerian Agama.” Penyuluhan ini sudah dua kali dilaksanakan, dan Daar el-Qolam 3 berencana menjadikan KPA Banten sebagai mitra tetap dalam upaya ini.
Tak hanya program anti-bullying, Daar el-Qolam 3 juga menggagas mudzakkarah atau pertemuan mingguan bagi santri putra. Melalui pertemuan ini, para santri didorong untuk menghidupkan pola pergaulan yang sehat dan positif. “Kami ingin agar para santri memahami bahwa hidup bersama itu butuh kesadaran sosial. Mudzakkarah ini mengingatkan mereka untuk saling menjaga dan menghormati dalam keseharian,” tambahnya.
Selain itu, para guru di Daar el-Qolam 3 juga dibekali dengan pelatihan khusus. Ustaz Chandra menjelaskan bahwa pelatihan ini ditujukan untuk menajamkan kemampuan para pengajar dalam hal pengasuhan dan konseling, khususnya para wali kelas. “Para asatidz perlu memiliki kemampuan memahami permasalahan santri, bukan hanya mengajarkan pelajaran. Dengan pembekalan ini, mereka diharapkan bisa menjadi pendamping yang sigap dan memahami kebutuhan santri dalam berbagai kondisi,” ungkapnya.
Daar el-Qolam 3 juga menyediakan rumah aman, ruang khusus bagi santri yang membutuhkan tempat untuk berbagi atau mengadukan permasalahan mereka. “Di sinilah mereka bisa merasa aman dan bebas bercerita tentang hal-hal yang mengganggu mereka, entah itu masalah pribadi atau terkait teman sebaya,” tutur Ustaz Chandra. Dengan adanya ruang ini, pesantren ingin memastikan bahwa setiap santri merasa didengar dan dipahami.
Langkah inovatif lain yang diambil adalah membentuk kelompok Duta Kebaikan, yang beranggotakan santri terpilih. Para Duta ini bukan sekadar santri biasa; mereka adalah rekan yang siap membantu teman-temannya, mengingatkan tentang nilai kebaikan, dan menjaga iklim positif di antara para santri. “Duta Kebaikan ini kami bentuk melalui proses seleksi yang ketat. Mereka berperan sebagai sahabat yang bisa diandalkan, pelopor positif di lingkungan mereka sendiri,” jelasnya.
Lewat berbagai langkah ini, Daar el-Qolam 3 bukan sekadar mengajarkan ilmu agama, namun juga menanamkan nilai empati dan kebersamaan. Pesantren ini menjadi menjadi tempat yang mendukung bagi tumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang kuat. Sebuah pesantren yang tak hanya berorientasi akademis, tetapi juga pada pembentukan karakter yang akan menjadi bekal kehidupan para santri kelak.