
Santri Pramuka Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza turut serta dalam Perkemahan Al-Mizan Galang Kreasi (Agrasi) Ke-18 yang digelar di Pondok Pesantren Al-Mizan, Rangkasbitung, Kamis (26/9/2024). Kegiatan ini selalu dinantikan oleh para santri karena menjadi ajang untuk mengasah keterampilan, kreativitas, dan semangat kebersamaan dalam kepramukaan. Memadukan nilai-nilai kepramukaan dan keindonesiaan, Agrasi juga menjadi momen penting untuk menjaga silaturahmi antar pondok pesantren, terutama di wilayah Provinsi Banten, serta menarik partisipasi dari luar Pulau Jawa.
Menurut Ustaz Muhammad Abdul Qodir, S.Ak., pembina Pramuka Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza, “Kegiatan Agrasi ke-18 merupakan kegiatan pada pengamalan nilai-nilai kepramukaan dan keindonesiaan yang diimplementasikan melalui keterampilan, kesenian, dan kebudayaan di Indonesia.”
Acara ini bertujuan membentuk karakter andika pramuka yang cerdas secara spiritual, intelektual, dan sosial, sebagaimana tercermin dalam Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka. “Maksud dari acara tersebut adalah untuk menjaga dan menjalin silaturahmi antar pondok pesantren, khususnya wilayah Provinsi Banten. Tujuannya adalah membentuk karakter andika pramuka yang cerdas secara spiritual, intelektual, dan sosial yang berdasarkan al-Qur’an, Tri Satya, dan Dasa Darma Pramuka,” tambahnya.
Agrasi ke-18 tak hanya menjadi ajang kompetisi dan keterampilan, tetapi juga ruang untuk mempererat hubungan antar pesantren. Partisipan acara ini berasal dari berbagai daerah di Jabodetabek, dan bahkan beberapa pondok pesantren di luar Pulau Jawa turut ambil bagian. Ini menunjukkan bagaimana nilai-nilai kebangsaan dan persaudaraan bisa disatukan dalam wadah kepramukaan yang menekankan kebersamaan.
Ustaz Qodir juga menambahkan, “Harapan saya pribadi, semoga acara ini bisa membawa sejumlah harapan positif bagi setiap individu dari anggota pramuka tim inti, serta bisa meningkatkan keterampilan dasar kepramukaan, pengembangan karakter, dan meningkatkan semangat ukhuwah Islamiah.”
Agrasi ke-18 menjadi sarana kegiatan positif, di mana pramuka di pesantren bukan hanya tentang kemandirian dan disiplin, melainkan juga tentang penguatan identitas kebangsaan, nilai-nilai agama, dan persaudaraan yang kuat.