Efektif

Mudir al-Ma’had Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza K.H. Zahid Purna Wibawa, S.T. menekankan nilai efektivitas kerja. Hal ini dimaksudkan agar tugas atau pekerjaan yang dilakukan membuahkan hasil yang maksimal sebagaimana yang diharapkan, bukan sekadar melaksanakan kewajiban atau rutinitas. Pekerjaan yang dilakukan ada peningkatan dari segi hasil pencapaian dan menunjukkan progres yang jelas.

Nilai efektif ini sesuai dengan falsafah: “hidup adalah gerak dan jihad (perjuangan).” Terdapat pula pada seruan Allah Swt. dalam al-Qur’an:

وَقُلِ اعْمَلُوْا فَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُوْلُهٗ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ وَسَتُرَدُّوْنَ اِلٰى عٰلِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَۚ

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Bekerjalah! Maka, Allah, rasul-Nya, dan orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu. Kamu akan dikembalikan kepada (Zat) yang mengetahui yang gaib dan yang nyata. Lalu, Dia akan memberitakan kepada kamu apa yang selama ini kamu kerjakan.” (At-Taubah [9]:105)

Namun, pernahkah kita merasa bahwa pekerjaan yang kita lakukan seakan tidak berdampak atau tidak membuahkan hasil yang diharapkan? Pernahkah kita merasa bahwa pekerjaan hanya rutinitas yang berulang tanpa menunjukkan hasil yang nyata? Mengapa pekerjaan bisa tidak berdampak atau tidak efektif?

Sering kali, ketidakefektifan pekerjaan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan salah satu penyebab utamanya adalah kurangnya kesungguhan dalam menjalankan tugas. Dalam banyak kasus, hasil yang dicapai dari suatu pekerjaan berhubungan langsung dengan sejauh mana seseorang berkomitmen dan berusaha sungguh-sungguh dalam pekerjaannya. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Stephen R. Covey dalam bukunya The 7 Habits of Highly Effective People (1989), efektivitas dalam pekerjaan tidak hanya bergantung pada teknik atau metode yang digunakan, tetapi juga pada sejauh mana seseorang berusaha dengan sungguh-sungguh.

Ketika seseorang tidak memberikan upaya maksimal dalam pekerjaannya, hasil yang dicapai sering kali tidak memenuhi harapan sesuai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa kurangnya usaha yang sungguh-sungguh dapat menghambat produktivitas dan mengurangi kualitas hasil kerja. Oleh karena itu, untuk mencapai efektivitas dalam pekerjaan, penting bagi setiap individu untuk meningkatkan kesungguhan dan dedikasi dalam setiap tugas yang diemban. Dengan demikian, efektivitas kerja dapat dicapai melalui usaha sungguh-sungguh yang konsisten dan komitmen terhadap tujuan yang ingin dicapai, yang pada akhirnya akan menghasilkan pencapaian yang lebih maksimal dan bermanfaat.

Berikutnya adalah kurangnya perencanaan yang matang. Akibat tanpa perencanaan yang matang, langkah-langkah yang harus dilakukan juga mungkin tidak jelas, sehingga hasil yang dicapai tidak sesuai harapan. Selain itu, manajemen waktu yang buruk dan kurangnya prioritas pada tugas-tugas penting juga dapat menyebabkan pekerjaan tidak efektif. Menurut Brian Tracy dalam bukunya Eat That Frog!: 21 Great Ways to Stop Procrastinating and Get More Done in Less Time (2001) perencanaan yang baik dan prioritas yang tepat adalah kunci untuk meningkatkan produktivitas dan efektivitas pekerjaan.

Selain itu, masalah komunikasi dalam tim juga bisa menjadi penyebab ketidakefektifan. Komunikasi yang buruk dapat mengakibatkan miskomunikasi, kesalahpahaman, dan konflik yang menghambat kemajuan pekerjaan. Patrick Lencioni dalam The Five Dysfunctions of a Team: A Leadership Fable (2002) menekankan pentingnya komunikasi yang efektif dalam menciptakan tim yang bagus dan memastikan bahwa setiap anggota tim memahami tujuan dan tanggung jawab mereka. Hal ini akan menumbuhkan kerja sama yang baik pada setiap individu sesuai dengan kemampuan terbaik mereka masing-masing.

Dengan demikian, penting bagi kita bersama untuk mengevaluasi kembali pendekatan kita terhadap pekerjaan. Dengan bekerja secara sungguh-sungguh, melakukan perencanaan yang lebih baik, mengelola waktu dengan efektif, dan membangun komunikasi yang sehat dalam tim, sehingga kita dapat meningkatkan efektivitas pekerjaan dan memastikan bahwa setiap usaha yang kita lakukan dapat mencapai hasil yang diinginkan.

Daftar Pustaka

Covey, Stephen R. (1989). The 7 Habits of Highly Effective People. New York: Free Press.

Lencioni, Patrick. (2002). The Five Dysfunctions of a Team: A Leadership Fable. San Francisco: Jossey-Bass.

Tracy, Brian. (2001). Eat That Frog!: 21 Great Ways to Stop Procrastinating and Get More Done in Less Time. San Francisco: Berrett-Koehler Publishers.