Santri, Literasi Digital, dan Pendidikan Karakter

Pesatnya perkembangan teknologi dan melimpahnya informasi digital menjadikan literasi digital sebagai kebutuhan yang sangat penting dalam masyarakat saat ini. Konsep dasar literasi digital pun telah dikemukakan oleh berbagai pakar, seperti Gilster, Eshet, Bawden, dan Martin, yang masing-masing menekankan aspek literasi digital yang berbeda dan signifikansinya di era digital. Semua mengungkapkan hal yang sama, yaitu literasi digital menjadi instrumen penting bagi kehidupan masyarakat di era industri 4.0.

Dalam konteks pembangunan nasional yang bertumpu pada teknologi informasi dan komunikasi, peranan kaum santri tidak dapat dielakkan. Santri tidak hanya dituntut untuk menguasai ilmu agama, tetapi juga harus memiliki literasi digital dan karakter yang kuat. Literasi digital memungkinkan santri untuk memahami, menganalisis, dan menggunakan informasi secara bertanggung jawab di dunia digital sehingga memberikan dampak positif.

Dalam Jurnal Pendidikan Islam Volume 2, budaya literasi didefinisikan secara sederhana yaitu sebagai kemampuan membaca dan memahami suatu masyarakat atau bangsa tertentu (Maskur, 2019). Masalah literasi telah berkembang menjadi topik yang sangat menarik untuk dibahas, khususnya bagi kalangan pondok pesantren yang menyadari bahwa saat ini para santri sedang mengalami peningkatan budaya literasi, termasuk di antaranya literasi digital. Dampak positif kemajuan teknologi dan informasi bagi kalangan pondok pesantren adalah kemudahan dan keterjangkauan akses online bagi kalangan pondok pesantren untuk mencari sumber pendidikan atau literatur keislaman. Selain memberikan dampak positif, kemajuan teknologi dan informasi dapat berdampak negatif terhadap karakter santri di pondok pesantren, khususnya unsur budaya hedonisme dan materialisme.

Pendidikan menjadi salah satu media penyalur dalam membantu pembenahan karakter seseorang. Salah satu usaha baik yang diselenggarakan pondok pesantren adalah dengan adanya pendidikan karakter, hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan para calon generasi bangsa yang berbudi pekerti, peduli serta bertanggung jawab (Marhayani, 2018).

Pendidikan karakter merupakan salah satu proses mendidik seseorang agar memiliki nilai-nilai budi pekerti atau nilai moral yang sesuai dengan aturan yang berlaku dalam masyarakat. Sehingga, pendidikan karakter merupakan sebuah urutan yang teratur untuk mengubah atau memperbaiki dan membangun nilai-nilai baik pada kepribadian santri yang diselenggarakan oleh pihak penyelenggara pendidikan. Lembaga pendidikan memegang kunci utama penanaman karakter dan akhlak santri. Diajarkan tata krama, sopan santun, kejujuran, rasa tanggung jawab, integritas, disiplin, kerja keras dan sekaligus solidaritas. Sekolah dan pondok pesantren diharapkan menjadi laboratorium karakter dan akhlak bagi calon-calon penerus pemimpin bangsa dan negara Indonesia.

Pentingnya Literasi Digital Bagi Santri

Literasi digital bagi santri sangatlah signifikan di era digital saat ini. Literasi digital memungkinkan para santri untuk memperoleh informasi dan pengetahuan yang lebih luas, serta mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan. Namun, literasi digital juga dapat membawa dampak negatif jika tidak digunakan dengan bijaksana. Oleh karena itu, penting bagi para santri untuk memiliki kesadaran dan kemampuan dalam menggunakan teknologi internet dengan bijaksana.

Pendidikan karakter juga menjadi hal yang penting dalam pembentukan generasi penerus, termasuk para santri. Dalam konteks ini, literasi digital dapat menjadi media yang memungkinkan untuk menanamkan pendidikan karakter, seperti tanggung jawab, jujur, hormat, dermawan, percaya diri, kepemimpinan, baik hati, dan toleran. Namun, perlu kesadaran dan kemampuan pihak terkait, seperti keluarga, sekolah, dan pemerintah, untuk memastikan pemanfaatan internet yang sehat dan mendukung pembentukan karakter yang kuat pada generasi penerus.

Dengan demikian, literasi digital tidak hanya memberikan akses luas terhadap informasi, tetapi juga memainkan peran penting dalam pembentukan karakter dan nilai-nilai positif bagi para santri. Melalui pemahaman dan pemanfaatan teknologi internet yang bijaksana, para santri dapat tumbuh menjadi generasi yang bermoral, cakap, dan siap menghadapi tantangan di era digital.

Membangun Karakter Santri di Era Digital

Literasi digital bukan hanya sekedar kemahiran dalam memanfaatkan piranti lunak atau menjalankan peranti digital saja, akan tetapi literasi digital melingkupi beragam jenis kemahiran kognitif, sosiologis, serta emosional yang bertautan, yang diperlukan pemakai agar dapat berperan secara tepat pada lingkungan digital. Saat ini kapabilitas yang penting bagi santri ialah kemahiran melek digital (digital literacy).

Terdapat efek negatif terhadap perilaku anak serta remaja dari penggunaan media digital dan internet berdasarkan beberapa riset yang dilakukan terhadap anak dan remaja Indonesia. Hal tersebut dikarenakan penggunaan media digital dan internet yang kurang pengawasan dari orang tua yang berpengaruh pada penurunan moral anak serta remaja Indonesia, karena tidak semua informasi yang berasal dari media digital serta internet layak untuk dikonsumsi oleh anak dan remaja. Oleh sebab itu pondok pesantren memiliki peran penting sebagai wadah pendidikan untuk menanamkan dan membangun karakter santri di era digital. Kemudian melalui pendidikan yang terdapat dari keluarga sebagai pendidik pertama. Adanya pembentukan karakter pada santri bertujuan untuk membangun nilai kepedulian, kekerabatan, kedisiplinan serta kejujuran dengan mengarahkan pada karakter atau kepribadian yang baik.

Adanya kegiatan literasi digital dipondok pesantren memiliki memberikan manfaat dalam membangun dan meningkatkan karakter santri di era digital. Yaitu dengan cara memanfaatkan platform digital seperti Youtube untuk menonton konten-konten yang telah di siapkan oleh pendidik yang nantinya akan ditonton oleh para santri. Selanjutnya terdapat kegiatan interaksi yang mengajak santri untuk berpikir kritis dalam memecahkan suatu masalah. Tujuan diadakannya kegiatan literasi digital adalah untuk membangun motivasi santri dalam kegiatan belajar, meningkatkan kemampuan untuk berpikir secara kreatif, serta meningkatkan kepaduan antara santri dan para pendidik. Sehingga, nantinya akan terbentuk para penerus bangsa yang mampu untuk bersaing di era digital saat ini dengan karakter yang kuat untuk bertindak secara moral dan etis dalam berinteraksi di dunia digital.