Keutamaan Ibadah Thalabul ‘Ilmi

Pada Senin (7/7/2025), diselenggarakan acara welcoming speech pasca liburan para santri. Dalam kesempatan ini disampaikan tausiyah oleh Ustaz H. Indra Jaya, M.A., selaku Wakil Mudir al-Ma’had Bidang Pengajaran. Kegiatan yang berlangsung di Aula Tasabuq ini dihadiri oleh para guru dan santri dengan suasana yang khidmat.

“Alhamdulillah para santri kita sudah kembali ke Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza ini, tidak lain dan tidak bukan, dengan niat untuk beribadah melalui thalabul ‘ilmi,” ungkap Ustaz H. Indra Jaya.

Beliau mengingatkan bahwa hal yang senantiasa ditekankan oleh para pendiri, penerus, dan para pemimpin Pondok Pesantren Daar el-Qolam adalah bahwa tujuan utama berada di pesantren adalah untuk beribadah. Karena itu, niat yang harus ditegaskan saat memulai kembali kegiatan di pesantren adalah semata-mata demi ibadah.

“Tujuan pondok pesantren yang pertama itu ibadah. Ibadah melalui thalabul ‘ilmi,” tegas beliau.

Banyak orang menuntut ilmu bukan karena niat ibadah, tutur Ustaz H. Indra Jaya, dan orang-orang seperti itu bahkan mendapat ancaman dari Nabi Muhammad saw., karena mereka menuntut ilmu hanya untuk terlihat pintar di hadapan orang lain, gemar berdebat, merendahkan sesama, bahkan membodohi atau menipu orang lain.

Beliau pun mengajak para santri untuk meluruskan niat belajar sebagai bentuk ibadah. “Niat tertinggi tidak lain adalah ibadah. Kalau niat kita ibadah maka kita akan fokus pada satu tujuan, yaitu mencari keridaan Allah,” jelasnya. Hal ini, lanjut beliau, akan menjadi jalan spiritual menuju kedekatan dengan Allah. Proses belajar pun akan menjadi jalan suci, sarana mengenal Allah, Sang Pemilik ilmu, dan menghantarkan kepada penghambaan yang sejati. Sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah Surat Adz-Dzariyat ayat 56:

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”

Untuk itu dibutuhkan ilmu, karena ilmu adalah jalan utama dalam mencapai tujuan tersebut. “Tidak ada sesuatu yang dilakukan untuk sampai pada tujuan kecuali dengan ilmu. Termasuk kita menuju kehidupan akhirat nanti,” ujar beliau.

Ustaz H. Indra Jaya juga menyampaikan apresiasi dan semangat kepada para santri yang telah memilih jalan terjal dalam menuntut ilmu—jalan yang kelak akan membawa mereka menuju keberhasilan sejati. Di usia muda yang penuh godaan duniawi, para santri telah menunjukkan kesabaran dan kesanggupan untuk menunda kesenangan. Semua itu merupakan ‘inayah dari Allah Swt.

Jalan menuju surga memang penuh tantangan. Disebutkan bahwa ketika Allah menciptakan surga dan para malaikat melihatnya, seakan-akan tak seorang pun mampu memasukinya karena jalan menuju surga dikelilingi oleh hal-hal yang berat dan sulit. Sebaliknya, ketika melihat neraka, tampak seolah semua akan terjerumus ke dalamnya karena jalannya dipenuhi kenikmatan yang menipu. Hawa nafsu dan iblis menghiasi jalan menuju neraka sehingga tampak menarik di mata manusia.

Beliau juga menuturkan kisah perjuangan Rasulullah saw. dalam menyampaikan risalah Islam, menghadapi berbagai ujian, fitnah, dan kekerasan, namun tetap tegar hingga datang pertolongan Allah dan lahirlah Madinah al-Munawarah, Kota yang Bercahaya. Kisah ini menjadi teladan agung bagi para santri untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Ustaz H. Indra Jaya dalam suasana yang tenang dan penuh kekhusyukan.