Institut Français d’Indonésie Perkenalkan Bahasa dan Budaya Prancis
Ustaz Mohamad Alif Hendrawan, Lc. menilai antusias para santri cukup tinggi terhadap bahasa dan budaya Prancis.

Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza, Rabu (16/10/2024), menjadi tuan rumah bagi tamu dari Institut Français d’Indonésie (IFI). Ballroom Asy-Syahid pun menjadi tempat bagi pemaparan menarik tentang bahasa Prancis, perannya di dunia internasional, serta ragam kehidupan di Prancis. Acara ini dihadiri oleh para santri dari kelas 1 dan 4 SMAWI serta kelas 2 dan 5 SMAWI, dengan dua narasumber utama, Madame Tristia Wihatni dan Madame Nur Fitria, yang didatangkan langsung dari Institut Français d’Indonésie (IFI).

Acara ini dipenuhi antusiasme para santri. Mereka dengan penuh semangat mengikuti setiap paparan dan berbagi tanya jawab seputar peluang serta peran penting bahasa Prancis di kancah global.

Ustaz Mohamad Alif Hendrawan, Lc. yang mendampingi kegiatan ini, menjelaskan bahwa IFI hadir dengan tujuan memperkenalkan lebih dekat bahasa Prancis kepada para santri. “IFI ingin mengajak anak-anak untuk mengenal lebih jauh bahasa Prancis. IFI memperkenalkan bahwa bahasa Prancis adalah bahasa asing yang tepat untuk dipilih selain bahasa Inggris, bukan hanya karena banyak penutur di setiap benua, tapi juga peran besar yang dimiliki bahasa Prancis di dunia internasional. Inilah alasan kuat mengapa bahasa ini semakin banyak peminatnya saat ini,” ujar Ustaz Alif pada Rabu (16/10/2024).

Nara sumber menyampaikan pentingnya bahasa dan budaya Prancis.

Selama pemaparan, terdapat tiga poin utama yang disampaikan narasumber. Pertama, tentang peran besar bahasa Prancis dalam konteks internasional. Kedua, peluang studi pendidikan yang menjanjikan bagi mereka yang menguasai bahasa ini. Dan ketiga, serba-serbi budaya unik yang ada di Prancis. Ustaz Alif juga menyebutkan bahwa semangat para santri semakin meningkat untuk mempelajari bahasa Prancis serta menambah wawasan mereka tentang kehidupan di negara tersebut.

Acara ini tidak hanya memberi wawasan linguistik kepada para santri, tetapi juga membuka cakrawala baru tentang budaya dan peluang akademik di luar negeri, khususnya di Prancis. Ustaz Alif berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut, menumbuhkan minat santri dalam mempelajari bahasa asing sebagai bekal menghadapi tantangan global di masa depan.