Isra Mikraj di Turki, Bikin Kangen Indonesia

Peringatan Isra Mikraj di berbagai negeri Muslim memiliki keunikan tersendiri sesuai dengan budaya masing-masing. Namun, di mana pun perayaannya berlangsung, hari besar Islam selalu membangkitkan rasa rindu para pelajar Indonesia kepada kampung halaman.

Hal ini dirasakan oleh Raga Awandayu Prakasa, mahasiswa Bursa Uludağ University, Turki, jurusan Hubungan Internasional, yang merupakan alumni Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza. Menurutnya, peringatan Isra Mikraj di Turki mengingatkan pada suasana di Indonesia.

“Kita sebagai sesama umat Muslim, kerabat, saudara, atau kepada guru atau dosen, biasanya kita mengirimkan ucapan selamat memperingati Isra Mikraj, atau dalam bahasa Turki: mirac kandili mübarek olsun. Dari aspek sosial kurang lebih sama dengan di Indonesia,” kata Raga saat diwawancarai pada Kamis (30/1/2025).

Selain tradisi saling mengucapkan selamat, ada hal khusus yang menjadi ciri khas peringatan Isra Mikraj di Turki, yaitu tradisi penerangan. “Suasana juga tidak begitu berbeda, hanya saja ada hal khusus dalam memperingati Isra Mikraj, yang disebut tradisi penerangan. Tradisi penerangan itu kita menciptakan suasana dengan menyalakan lilin,” sambungnya.

Selain itu, peringatan Isra Mikraj juga diisi dengan kegiatan doa bersama di masjid-masjid. “Di masjid-masjid ada perkumpulan-perkumpulan atau komunitas yang berkumpul dan berdoa bersama, menjadikan Isra Mikraj ini sebagai refleksi spiritual atau ibadah,” katanya.

Namun, di tengah kemeriahan itu, ada satu perasaan yang tak bisa dihindari, yaitu kerinduan pada kampung halaman. “Diaspora yang jauh dari Indonesia tentu merasakan rindu akan rumah,” ujarnya.

Untuk mengobati rasa rindu tersebut, para pelajar Indonesia di Turki sering mengadakan pertemuan, baik dalam bentuk kunjungan ke sesama teman, makan bersama, hingga acara-acara kebersamaan lainnya. Khusus di bulan Ramadan, kegiatan buka puasa bersama menjadi salah satu momen yang dinantikan. Acara ini sering diadakan oleh komunitas pelajar Indonesia, termasuk alumni Daar el-Qolam yang ada di Turki.

Bagi Raga dan mahasiswa lainnya, kebersamaan seperti ini bukan sekadar ajang silaturahmi, tetapi juga cara untuk mengungkapkan rasa rindu pada Indonesia. Di tanah rantau, peringatan hari-hari besar Islam bukan hanya soal ibadah, tetapi juga tentang menjaga ikatan dengan sesama, sekaligus menghidupkan kenangan tentang rumah.