Rasulullah saw. adalah teladan dalam meraih kemuliaan (ahl al-‘izzah) bagi umat Islam. Demikian disampaikan Ustaz Ahmad Nizamuddin Qisti dalam sebuah wawancara pada Senin (16/9/2024), saat berbicara tentang nilai-nilai keteladanan Rasulullah saw. yang diterapkan di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza.
“Berbicara mengenai teladan Rasulullah saw. merupakan samudera tidak bertepi, gurun tanpa ujung. Seperti yang diungkapkan al-Bushiri dalam burdah-nya. Bahwa keutamaan Rasulullah saw. tidak ada batasnya meskipun lisan zaman menyifatinya,” ujar Ustaz Nizam. Menurutnya, hanya dengan meneladani Rasulullah saw. umat Islam dapat meraih kemuliaan yang hakiki.
Ia juga menambahkan ungkapan yang dinisbatkan kepada Umar bin Khattab yang mengatakan, kami dahulu adalah kaum yang hina, sampai Allah berikan kami kemuliaan (‘izzah) berupa Rasulullah saw. Sehingga, kata Ustaz Nizam, meneladani Rasulullah saw. merupakan jalan tunggal menuju ‘izzah. Rasulullah saw. pun menawarkan banyak cara untuk meraih kemuliaan tersebut.
Sebagai contoh, Ustaz Nizam menjelaskan dua kebiasaan penting yang diajarkan Rasulullah saw. dan diterapkan di kehidupan sehari-hari para santri di Kampus Dza ‘Izza sebagai jalan menuju ahl al-‘izzah:
Bangun Sebelum Subuh
Menurut Ustaz Nizam, bangun sebelum subuh adalah langkah pertama yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan. Ia menjelaskan, “Dalam sebuah hadits riwayat Muslim, Rasulullah saw. memotivasi para calon orang sukses dengan memberikan kabar gembira bahwa siapa yang mampu bangun sebelum subuh kemudian melaksanakan salat Sunnah dua rakaat sebelum subuh sungguh ia telah mendapatkan sesuatu yang lebih baik daripada dunia dan seisinya.”
“Dengan bangun lebih awal, menandakan semangat kita untuk menjalani satu hari ke depan. Mengawalinya dengan doa, memohon rezeki dan keberkahan. Selain itu, bangun pagi mengusir kemalasan yang menjadi ancaman orang yang ingin sukses. Tidak ada sejarahnya orang mulia malas. Kemalasan lebih dekat dengan kegagalan. Oleh karena itu, bangun sebelum subuh menjadi sangat sulit. Di Kampus Dza ‘Izza, anak-anak terbiasa dengan hal tersebut meski awalnya terpaksa,” tambahnya.
Menghidupkan Ilmu Agama
Ustaz Nizam juga menekankan pentingnya mempelajari ilmu agama, sebagaimana yang diisyaratkan oleh Imam Ghazali dalam Ihya Ulum al-Din. “Kemuliaan umat Islam terletak pada perhatian besar mereka pada ilmu agama. Sebab, ilmu agama merupakan fondasi yang mesti melandasi setiap ilmu lainnya. Apabila agama mulai dipisahkan dari segala aspek kehidupan, maka tinggal tunggu waktu kehancuran. Seperti sebuah bangunan yang tiangnya lapuk digerogoti rayap,” jelasnya.
“Perlu diketahui, bahwa menuntut ilmu agama merupakan teladan Rasulullah saw. yang paling agung di antara teladan lainnya. Mengingat bahwa semua amal mesti didirikan atas ilmu yang lurus. Santri Daar el-Qolam 3, berusaha menyeimbangkan antara ilmu dunia dan ilmu agama, Dunya wa Diin. Dengan kedua hal tersebut, ‘Izzah akan mudah diraih. Sistem di pondok ini sudah sangat mendukung untuk hal itu. Tinggal munculkan kemauan saja dan tingkatkan kualitasnya,” tuturnya.
Ustaz Nizam menyimpulkan bahwa amalan yang diambil dari teladan Rasulullah saw. ini dapat menjadi langkah nyata menuju kemuliaan. Dengan penerapan yang konsisten, para santri di Kampus Dza ‘Izza dapat menjadi generasi ahl al-‘izzah, generasi yang berpegang teguh pada ajaran Rasulullah saw. untuk meraih kemuliaan hidup.