Korea Selatan, dengan mayoritas penduduknya yang beragama Buddha, Kristen, atau tidak beragama, memiliki hubungan yang relatif baru dengan Islam. Menurut catatan sejarah, Islam pertama kali masuk ke Korea melalui kontak dengan pedagang Arab pada abad ke-9, namun pengaruhnya sangat terbatas dan hampir tidak ada catatan yang tersisa dari masa tersebut.
Agama ini mulai mendapat perhatian setelah Perang Korea (1950-1953), ketika tentara Turki, bagian dari pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa, memperkenalkan Islam kepada warga Korea Selatan. Setelah perang berakhir, beberapa warga lokal yang tertarik dengan agama ini mulai memeluk Islam. Pada tahun 1955, komunitas Muslim pertama di Korea Selatan terbentuk dan pada 1967, Korea Muslim Federation (KMF) resmi didirikan untuk mengatur aktivitas keagamaan serta mendirikan masjid.
Peran Penting Masjid Sentral Seoul
Salah satu tonggak penting dalam sejarah Islam di Korea Selatan adalah pembangunan Masjid Sentral Seoul pada tahun 1976, yang berlokasi di Itaewon, sebuah kawasan internasional di Seoul. Masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial bagi komunitas Muslim.
Meskipun Islam tidak memiliki akar sejarah yang panjang di negara ini, perkembangan komunitas Muslim sejak saat itu telah memberikan kontribusi penting terhadap keragaman budaya di Korea Selatan. Jumlah umat Muslim terus meningkat, walaupun masih sangat kecil, diperkirakan hanya sekitar 0,2% dari total penduduk. Sebagian besar dari mereka adalah pekerja migran, pelajar internasional, serta sejumlah kecil orang Korea asli yang memeluk Islam.
Kehadiran komunitas Muslim di Korea Selatan semakin terasa, terutama melalui meningkatnya restoran halal, festival budaya Islam, sekolah-sekolah Islam, dan masjid-masjid kecil di beberapa kota besar, serta perhatian yang lebih besar terhadap kebutuhan wisatawan Muslim. Namun, komunitas ini tetap menghadapi tantangan besar dalam hal integrasi dan pemahaman publik terhadap Islam.
Memperkenalkan Islam yang Ramah
Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh Muslim di Korea Selatan adalah adanya kesalahpahaman terhadap Islam, terutama akibat citra negatif yang kerap kali muncul di media internasional. Persepsi semacam ini mempersulit upaya Muslim untuk membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat Korea yang beragama Buddha, Kristen, atau tidak beragama. Namun, melalui dialog antar-agama dan kegiatan pendidikan yang aktif, komunitas Muslim berusaha mengubah citra ini, memperkenalkan ajaran Islam yang moderat, damai, dan penuh toleransi.
Pentingnya dialog dan integrasi ini tidak hanya terletak pada keinginan komunitas Muslim untuk hidup damai di tengah mayoritas non-Muslim, tetapi juga mencerminkan pentingnya pluralitas di dunia yang semakin global. Kehadiran komunitas Muslim di Korea Selatan adalah cerminan dari interaksi lintas budaya yang lebih besar di era modern, di mana nilai-nilai agama dapat berkontribusi pada keragaman dan pengayaan budaya. Pengalaman Islam di Korea Selatan menunjukkan bahwa, meskipun agama ini adalah minoritas, ada ruang bagi koeksistensi yang damai dan konstruktif di tengah masyarakat yang berbeda latar belakang sejarah dan budaya.
Bahkan, perkembangan ini juga mulai didukung oleh pemerintah Korea Selatan melalui pariwisata halal, yang disesuaikan untuk menarik wisatawan Muslim dari seluruh dunia. Peningkatan jumlah restoran bersertifikat halal, serta penyediaan tempat ibadah di beberapa lokasi wisata, menunjukkan bahwa negara ini mulai mengakui pentingnya komunitas Muslim, baik lokal maupun global.
Dalam konteks global, pengalaman Islam di Korea Selatan menggambarkan bagaimana agama ini dapat berkembang di luar pusat-pusat Islam (Timur Tengah). Melalui dialog antar-agama, pendidikan, dan adaptasi sosial, Islam telah menunjukkan kemampuannya untuk berinteraksi dengan beragam masyarakat di dunia, termasuk di Korea Selatan yang plural dan modern.
Pustaka
Breen, Michael. 2017. The Koreans: Who They Are, What They Want, Where Their Future Lies. New York: St. Martin’s Press.
Lee, Hee Soo. 2020. Korean and the Muslim World. Istanbul: IRCICA.
Website
A., Dwi. “Gambaran Ringkas Islam di Negeri Ginseng”. https://muslim.or.id/3024-gambaran-ringkas-islam-di-negeri-gingseng.html. Akses 28 September 2024.